Senin 30 Oct 2017 16:16 WIB

Soal Wacana Duet Deddy-Dedi, Ini Tanggapan Fadli Zon

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kanan)
Foto: Republika/Mardiah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung di Pilkada Jawa Barat masih berseliweran. PDI Perjuangan bahkan mempertimbangkan untuk menyandingkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Wakil Gubernur Deddy Mizwar di Pilkada Jawa Barat 2018. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, keduanya memiliki kans untuk diusung PDIP.

Usulan ini menyeruak setelah Dedi Mulyadi, yang menjabat Ketua DPD Jawa Barat, justru tidak mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar. Sekjen DPP Golkar Idrus Marham menegaskan partainya mendukung Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai pasangan calon gubernur dan calon wagub untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan partainya masih melakukan komunikasi dengan bakal calon-bakal calon yang ada. Gerindra akan memprioritaskan orang-orang yang sudah menjalin komunikasi dengan Gerindra dan dinilai dapat bekerja sama ke depan.

"Ya namanya politik peluangnya selalu terbuka ya, tapi kita tentu akan prioritaskan orang-orang yang kita anggap mempunyai komunikasi yang baik dan bisa bekerja sama ke depan. Itu intinya," kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Senin (30/10).

 

Diketahui, Wakil Gubernur Deddy Mizwar sudah lama ditimang-timang untuk maju di Pilkada Jabar 2018 oleh Partai Gerindra. Semula, Deddy Mizwar hendak disandingkan dengan politisi PKS sekaligus Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, namun duet ini pun tampaknya belum final.

Fadli menyatakan sampai sekarang belum ada komunikasi antara Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan tentang Pilkada Jabar. Partai Gerindra baru melakukan penjajakan dan komunikasi politik dengan partai-partai yang selama ini karib, seperti PKS, PAN, dan Demokrat. Gerindra masih merasa perlu mengkaji terkait kemungkinan PDI Perjuangan masuk dalam lingkaran koalisi.

Gerindra tampaknya tidak ingin buru-buru memutuskan rekomendasi. Fadli menyatakan formasi kandidat cagub-cawagub juga penting untuk mempertimbangkan peluang kemenangan Gerindra di Pilkada Jabar. Seperti halnya di Pilkada DKI 2017, pasangan Anies-Sandi yang diusung Gerindra juga baru diputuskan detik-detik terakhir.

Fadli Zon menilai wajar bila masih muncul pro kontra dalam proses penjajakan. Ia berharap pada bulan November mendatang sudah dapat diambil keputusan. "Mudah-mudahan pada bulan November ini lah bisa kita kerucutkan sambil melihat formasi yang ada," ujar Fadli.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement