Senin 30 Oct 2017 15:24 WIB

Bangka Belitung akan Jadi Provinsi Lada Melalui Resi Gudang

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Petani lada (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani lada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menginisiasi pengelolaan lada secara komunal dalam program Resi Gudang Lada. Program baru tersebut untuk memberdayakan petani lada dengan mengembangkan produksi dan hasil panen lada di Bangka Belitung.

Erzaldi menyatakan, program yang akan direalisasikan November 2017 ini. "Gudang sudah dapat, kami pinjam, ada di Kota Pangkalpinang. Insya Allah November sudah bisa kami mulai. Untuk koperasinya sudah selesai, tinggal di notaris, selanjutnya dibawa ke Badan Pengawas Peradagangan Berjangka Komodiri (Bappebti) untuk didaftar," kata dia di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung, Senin (30/10).

Pemprov Bangka Belitung, kata Erzaldi, telah melatih dan memberikan sertifikat operator Resi Gudang Lada. Pengelolaannya akan melibatkan kelompok tani. "Kami akan sosialisasikan masalah ini ke para petani. Jangan sampai mereka titip menitip lada kepada pengepul, lebih baik langsung ke Resi Gudang Lada yang difasilitasi pemerintah," katanya.

Erzaldi menjelaskan, petani dapat menitipkan lada dengan jumlah minimal 200 kg dan tidak ada batas minimal. Petani dapat menentukan sendiri harga lada yang akan dijual. "Bagi petani yang menitipkan lada minimal 200 kg. Jika belum terkumpul, petani dapat mengumpulkan dengan yang lain," lanjutnya.

Untuk menjaga kualitas, sambung Erzaldi, lada akan masuk proses sterilisasi untuk membunuh bakteri lada. "Sebelum masuk resi gudang, kami sinarkan ladanya. Nantinya ada dua produk yang ditawarkan, lada super atau lada tidak super. Untuk super ada jenis super 1, 2, 3 dan harganya berbeda. Termasuk harga dari lada yang sudah bebas bakteri," jelasnya.

Sistem resi gudang ini untuk membentuk ketahanan dan ketersediaan lada di komoditas ekspor. Sehingga nantinya dapat meningkatkan harga dan kualitas lada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement