REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebuah dadu besar tampak menghalangi lalu lintas di sebuah jalan lingkungan di Jalan Danau Tondano, RW 03, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Depok. Dadu dengan warna merah, putih, kuning dan biru itu ternyata hanya sebuah gambar yang dilukis dengan teknik tiga dimensi (3D). Gambar tersebut seakan-akan membuat dadu itu melayang di atas jalan.
Sepanjang Jalan Danau Tondano berjarak hampir 500 meter itu juga terdapat banyak gambar 3D lainnya. Ada gambar yang menyerupai karpet terbang, gambar jurang, gambar tangga, gambar batu bata dan gambar zebra cross.
"Gambar yang kami buat seluruhnya mempunyai arti dan makna yang berbeda-beda, tentunya dengan tujuan baik yang mengandung pesan sosial dan moral," ujar Muhammad Nur Alam, Ketua Karang Taruna (Katar) RW 03 Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Depok saat ditemui, Ahad (29/10).
Menurut Muhammad, ide menggambar jalan agar menarik murni kreatifitas remaja Karang Taruna RW 03 Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya. "Ini juga untuk menyalurkan ide kreatifitasnya dalam membuat gambar 3D melalui jalan lingkungan. Gambar yang di buat tersebut juga memiliki pesan sosial bagi para pengendara kendaraan bermotor saat melintas," tuturnya.
Muhammad mengatakan setiap gambar memiliki arti dan pesan yang dalam. Misalnya, sebagai penghubung jalan ke kantor RW 03 ada gambar jurang yang posisinya sebelum zebra cross sebagai tanda agar pengendara berhati-hati dan gambar tangga yang melekat pada rumah warga.
Selain itu juga terdapat gambar karpet terbang yang menandakan media penyambutan tamu. Gambar tersebut berada di dekat kantor RW 03 karena banyak kegiatan warga berada di tempat tersebut, sehingga gambar dimaksud untuk menyambut para tamu. Gambar zebra cross sebagai penghubung jalan ke kantor RW 03. Sedangkan gambar jurang yang posisinya sebelum zebra cross sebagai tanda agar pengendara berhati-hati, dan gambar tangga yang melekat pada rumah warga.
Ada juga terdapat gambar dadu besar yang sengaja dibuat agar pengendara sedikit memperlambat kecepatannya. Bukan itu saja, terdapat gambar lubang yang terbuat dari batu bata yang berada setelah polisi tidur. Gambar tersebut dimaksud agar pengendara mengurangi kecepatan berkendaranya karena melihat lubang.
"Ide kreatifitas mengambar 3D jalan tersebut berawal ketika jalan lingkungan tersebut diperbaiki. Seluruh anggota karang taruna menilai jalan tersebut bisa digunakan untuk menyalurkan ide kreatif yang dimiliki. Gambar yang kami buat merupakan konsep bersama, trick art yang kami buat pun secara tidak langsung memberikan pesan sosial dan moral," jelas Muhammad.
Dia mengungkapkan, untuk dana membuat gambar 3D ini, seluruhnya menggunakan dana yang berasal dari kas karang taruna. Dana kas ini berasal dari urunan rutin para anggota dan donasi dari masyarakat sekitar.
"Untuk proses pembuatan sendiri memakan waktu selama lima hari. Melalui karya ini, kami berpesan kepada generasi muda di Kota Depok untuk selalu melakukan hal positif dimulai dari lingkungan tempat tinggal. Dan jangan pernah takut untuk mencoba berkreatifitas. Sebab, karya anak muda bisa mengguncang dunia," pungkas Muhammad.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
