REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi terlihat semakin dekat dengan PDIP pascakeputusan DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.
Kedekatan itu, salah satunya terlihat saat Dedi menghadiri acara Hari Peringatan Sumpah Pemuda PDIP di Sabuga Kota Bandung, Sabtu (29/10) lalu. Namun, saat ditanya terkait hal ini, Dedi enggan berandai-andai soal kedekatannya dengan PDIP.
"Ini kita ngikutin sebagai undangan baik, mengikuti dan menikmati sajian tradisionalnya. Jangan dulu. Berspekulasi, lihat nanti aja," ujar Dedi, kepada wartawan.
Menurut Dedi, terkait sikap resmi keputusan DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil akan disampaikan lebih cepat dari yang direncanakan yang sebelumnya akan diumumkan Selasa 1 November 2017. "Ya mungkin Senin di Bandung. Kalau. Dibocorin sekarang ngapain ada pernyataan di Senin. Intinya nanti Senin aja," katanya.
Sementara, menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB Hasanudin, sikap politik sebelum tahapan Pilkada Serentak 2018 dimulai, sampai saat ini masih terbuka. "Sebelum janur kuning, bebas dengan siapa saja. Saya ini mantan prajurit, jadi gak pakai sinyal-sinyal lah. Kalau Allah mengizinkan, kun fayakun," katanya.
Menurut Hasanuddin, koalisi PDIP dengan Golkar untuk Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat dipastikan tidak akan dirubah meski figur Ridwan Kamil mendapat dukungan. "Ternyata Golkarnya ke Ridwan Kamil, ya sudah. Ya menghormati, tapi untuk Kabupaten Kota tetap jalan, begitu," katanya.
Bahkan, menurut Hasanuddin, progres politik Pilgub Jabar, akan ada gebrakan mengingat Golkar di tingkat pusat berpindah haluan. "Tidak lah (koalisi Pilgub dengan Golkar bubar)," katanya.