Ahad 29 Oct 2017 09:48 WIB

'Beri Aku 10 Habibie, Maka Kuguncangkan Dunia'

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Elba Damhuri
Pulang. Presiden Ke-3 RI, Prof Dr-Ing BJ Habibie pulang usai di berikan penganugrahan di acara 53 FTUI Untuk Negri di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (28/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pulang. Presiden Ke-3 RI, Prof Dr-Ing BJ Habibie pulang usai di berikan penganugrahan di acara 53 FTUI Untuk Negri di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mengagungkan BJ Habibie dengan mengatakan “Beri saya 10 Habibie, maka akan saya guncangkan dunia”.

"Berilah saya 10 Habibie maka akan saya guncangkan dunia. Karena itu merupakan penghargaan luar biasa kepada salah seorang alumni FTUI Prof Dr Habibie," ujar Dimyati dalam sambutan di acara pameran FTUI Untuk Negeri di Gandaria City Mall, Sabtu (28/10) sore.

Sosok seperti BJ Habibie, kata dia, merupakan sosok yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. BJ Habibie bukan saja mencerminkan sosok intelektual yang sangat luar biasa kepada masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi salah satu alumni UI yang pernah menjadi Presiden RI.

Serentetan prestasi yang telah ditorehkan oleh BJ Habibie bisa menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa teknik. Mahasiswa teknik seluruh Indonesia harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mempromosikan hasil inovasi yang telah mereka buat.

Sementara itu, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) adakan pameran FTUI Untuk Negeri dengan memamerkan inovasi mahasiswa dan mahasiswi. Mereka ingin agar seluruh hasil inovasi mereka bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia.

“Kita sangat terbuka untuk kerja sama. Nah, kerja sama itu tidak melulu bisnis. Kita ingin kerja sama dalam bentuk bantuan sosial atau kegiatan sosial bersama masyarakat. Itu juga kita sangat terbuka dengan masyarakat," ujar Dekan FTUI Prof Dedi Priadi saat ditemui sebelum acara.

Para dosen menginginkan agar semua hasil karya didikan mereka bisa dikenal oleh masyarakat. Itu juga yang menjadi alasan utama pameran diadakan di Gandaria City Mall, tempat banyak orang datang berlalu-lalang.

Produk-produk inovatif yang dipamerkan merupakan bukti nyata peran aktif para dosen peneliti dan mahasiswa untuk berkontribusi memanfaatkan inovasi itu. Di antara riuh ramai suasana mal, Dedi menceritakan awal Fakultas Teknik UI dapat terbentuk.

“Waktu itu, Fakultas Teknik UI di Bandung berubah nama menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), dan kami berpikir bagaimana kami di Jakarta bisa membentuk fakultas teknik. Akhirnya, tercetus dari Ir Sutami saat memberikan kuliah umum di ITB pada Maret 1963.

Dengan bangga ia menyebutkan beberapa produk yang menjadi unggulan FTUI. "Ada salah satu peneliti kami, Prof Raldi Artono, yang membuat inkubator bayi. Ada juga propolis yang dari lebah untuk kesehatan, ada juga untuk permen. Ada juga bionico untuk pelembab dan antinyamuk. Ada mobil listrik, nah, itu unggulan kita."

Kegiatan pameran tersebut juga merupakan bagian dari Dies Natalies ke-53 FTUI sekaligus memanfaatkan momentum Hari Sumpah Pemuda dengan didukung juga oleh Ikatan Alumni FTUI. Pameran berlangsung selama tiga hari 27-29 Oktober 2017.

Prof Dr-Ing BJ Habibie juga turut ikut hadir karena ia mendapatkan anugerah Lifetime Engineering Dedication Award atas dedikasinya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Menurut Dimyati, salah satu hambatan utama yang menyebabkan produk-produk hasil penelitian yang telah ditelurkan oleh fakultas-fakultas teknik Indonesia jarang sampai ke masyarakat adalah kurangnya rasa percaya diri. Namun, pameran yang diselenggarakan FTUI, kata dia, telah menunjukkan rasa percaya diri yang luar biasa untuk mendorong dan memasyarakatkan hasil penelitian di sebuah mal.

(Editor: Nina Chairani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement