Sabtu 28 Oct 2017 21:44 WIB

Jokowi: Masih Ada yang Ingin Ubah Ideologi Pancasila

Rep: Andrian Saputr/ Red: Hazliansyah
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam rapat kerja Nasional (Rakernas) Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam rapat kerja Nasional (Rakernas) Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo menyebut masih ada pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk merubah ideologi bangsa. Hal itu diungkapkan Jokowi saat menghadiri peringatan hari jadi Pemuda Pancasila ke-58 di Sunan Hotel Solo pada Sabtu (28/10) malam. 

"Kita tahu saat ini masih ada yang mencoba melakukan infiltrasi ideologi. Ideologi  yang ingin  menggantikan ideologi pancasila ingin memecah belah NKRI," tutur Jokowi.

Dia mengungkapkan upaya-upaya untuk mengubah ideologi Pancasila dilakukan dengan berbagai cara. Teranyar, kata dia, upaya untuk menyebarkan ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila dilakukan melalui media sosial. Dia pun meminta agar masyarakat lebih cermat dan berhati-hati.

"Mereka muncul dengan cara-cara baru dengan mtode-metode baru. Yang kadang-kadang halus, kita tidak merasa cara indokrtrinasi yang digunakan sangat halus sangat kekinian. Yang dengan pendekatan pendekatan yang akrab yang kadang menyentuh hati kita.  Masuk di medsos lewat gambar lewat vido  yang diprodduksi secara bagus dan rapi. Ini hati-hati," tuturnya. 

Jokowi mengingatkan agar masyarakat berhati hati dalam menggunakan media sosial. Selain itu ia juga meminta masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. 

"Harus kita ingat tujuan akhir mereka adalah memecah belah, merobohkan, meruntuhkan pancasila dan menggantikan sistem ideologi ke sistim negara yang lain . Hati-hati. Karena kerterbukan itu bisa bagus dan bisa tak bagus," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement