REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kandidat calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyerahkan sepenuhnya siapa nama calon pendampingnya di Pilkada 2018 kepada partai koalisi.
"Nah masalah wakil karena koalisi saya ada PPP, PKB Nasdem, maka saya serahkan kepada partai untuk dilakukan musyawarah," kata Ridwan Kamil saat menghadiri peringatan hari Sumpah Pemuda di outlet Eiger, Kota Bandung, Sabtu (28/10).
Dalam pemilihan calon pendampingnya, kata Ridwan, partai koalisi memiliki opsi untuk berembug menyosialisasikan calon dari masing-masing partai. Terlebih, partai yang berkoalisi memiliki jagoannya masing-masing untuk mendampingi Emil.
Partai koalisi akan bermusyawarah untuk menentukan siapa pendamping dengan batas waktu dua bulan sebelum pendaftaran ke KPU berakhir. "Diberi waktu dua bulan sebelum pendaftaran, untuk mensosialisasikan diri dari calon masing-masing partai, siapa yang kira-kira memadai dan berakhir baik, maka jadi pasangan saya," kata dia.
Dari PPP, mereka menjagokan Bupati Tasikmalaya, UU Ruzhanul Ulum, sementara di PKB mereka merekomendsikan Syaiful Huda yang merupakan ketua DPW PKB Jabar.
Di sisi lain, jika Golkar resmi merapat, diprediksi pemilihan wakil pendamping Emil akan berjalan alot. Terlebih, Golkar mengusung Daniel Mutaqien sebagai wakil gubernur, selain itu mereka juga memiliki kursi terbanyak dalam koalisi.