REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim DVI RS Polri hingga Jumat (27/10) pukul 20.50 WIB telah memeriksa 30-an jenazah. Dari seluruh korban yang diperiksa telah ada satu jenazah yang teridentifikasi atas nama Surnah. "Ada 30-an," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombespol Edy Purnomo di RS Polri, Jumat (27/10).
Edy menambahkan proses identifikasi jenazah akan dilakukan besok. Sementara, tim DNA akan bekerja 24 jam. "Moga-moga besok paling lambat Senin-Selasa DNA sudah bisa dikerjakan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tim DVI RS Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah atas nama Surnah. Jenazah telah diserahkan kepada keluarga. Penyerahan diwakili oleh Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono. Acara ini juga ditandai penyerahan surat kematian dan surat kematian jenazah.
"Ibu, kami mengucapkan turut berduka dan malam ini juga kami serahkan jenazah putra ibu kepada ibu. Dan malam ini juga akan kami antar dengan mobil jenazah ke rumah," kata Argo di RS Polri, Jumat (27/10).
Jenazah Surnah dimasukkan ke mobil pukul 20.07 WIB. Kepada wartawan, Suti menyatakan kebahagiaannya telah dapat menemukan jenazah Surnah.
"Saya sudah senang banget sudah ketemu anak saya. Meskipun gimanapun keadaannya, saya terimakasih banyak. Saya terima apa adanya," kata dia dari dalam mobil jenazah.
Jenazah Surnah bernomor kantong satu dengan nomor registrasi 344. Ia berhasil diidentifikasi oleh tim DVI RS Polri hari ini (27/10).
Suri menceritakan, Surnah yang baru berusia 14 tahun bekerja sebagai karyawan di PT Panca Buana Cahaya. Ia baru bekerja satu bulan hingga musibah ledakan terjadi. Ia bekerja di bagian pengepakan. Suti menambahkan, jenazah Surnah rencananya akan dimakamkan Sabtu (28/10).