REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan mahasiswa Pengurus Cabang PMII Kabupaten Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis (26/10). Aksi diwarnai insiden saling dorong antara mahasiswa dan aparat Polres Tasikmalaya yang berjaga.
Mulanya aksi berjalan tenang. Satu persatu massa aksi saling bertukar orasi. Aksi teatrikal pun berjalan dengan lancar. Mahasiswa menuntut untuk bertemu dengan Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ruhimat. Hanya saja tuntutan masaa tidak dipenuhi. Alhasil massa yang kecewa berusaha masuk ke dalam ruang Kantor DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian pun tak terelakan. Situasi kembali berangsur normal setelah Ketua Komosi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi menemui massa aksi.
Setelah itu massa pun bergeser ke depan Kantor Setda Kabupaten Tasikmalaya. Di depan Kantor Setda Kabupaten Tasikmalaya, massa menuntut bertemu dengan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum. Lagi-lagi tuntutan massa nihil. Mereka gagal bertemu dengan Bupati Tasikmalaya.
Ketua PC PMII Kabupaten Tasikmalaya Doni Ridwan mengatakan aksi saling dorong terjadi karena massa aksi berang tuntutannya supaya bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan Bupati Tasikmalaya gagal. Hanya ada perwakilan saja dari ke dua instansi tersebut.
"Ini bentuk kekecewaan kami. Tapi alhamdulillah Komisi IV mau menemui kami. Dan hasilnya kami akan melakukan kajian publik terkait hal-hal menyangkut kepemudaan, pembangunan dan yang lainnya," katanya pada wartawan
Pada momentum Hari Sumpah Pemuda ini, kata Doni, PC PMII Kabupaten Tasikmalaya menuntut kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya supaya meningkatkan lapangan pekerjaan dan menghentikan angka urbanisasi di Kabupaten Tasikmalaya.
"Dan yang terakhir sejauh mana perhatian pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya," ujar Doni.