Jumat 27 Oct 2017 09:18 WIB

Indonesia Disebut Alami Krisis Kreativitas

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Wirausaha, ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wirausaha, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Masyarakat Indonesia dinilai sedang mengalami krisis kreativitas, terutama dalam berwirausaha. Itu disampaikan salah satu Penilai Business Plan dari Bank Syariah Mandiri (BSM), Yoga, dalam kegiatan presentasi business plan agribisnis di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

"Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kreatifitas, bagaimana anak muda, khususnya mahasiswa, bisa berpikir lebih kreatif salah satunya dalam membangun sebuah wirausaha," kata Yoga di Laboratorium Agribisnis UMY, Kamis (26/10).
 
Ia menuturkan, Indonesia mengalami gap-gap kreatifitas, yaitu adanya kelompok yang sangat kreatif, dan ada kelompok yang sama sekali tidak kreatif dalam aspek-aspek yang berkaitan erat dengan kreatifitas bidang kewirausahaan.
 
Yoga merasa, menumbuhkan kreatifitas memang sangat sulit, sehingga dalam lingkungan perguruan tinggi sejak semester awal harus sudah dibangun pemikiran kreatif. Tujuannya, agar pemikiran mahasiswa tidak hanya ingin menjadi pegawai tapi membangun bisnisnya sendiri.
 
Selain itu, Yoga menegaskan, ide kreatif tentang wirausaha memiliki nilai yang bersifat subyektif, tergantung siapa yang melihat ide tersebut. Maka itu, ia mengingatkan, siapapun yang akan melihat nilai itu akan memiliki sudut pandang yang berbeda pula.
 
"Tidak bisa dinilai secara obyektif karena ide itu sebenarnya nilainya subyektif, siapa yang melihatnya maka nilainya akan berbeda," ujar Yoga.
 
Senada, Dosen business plan di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UMY, Achmad Fachruddin mengatakan, sebuah business plan merupakan sesuatu yang bernilai. Terutama, di kalangan mahasiswa yang akan jadi prestasi yang bisa diikutkan dalam perlombaan maupun perhelatan-perhelatan besar.
 
Ia menekankan, dengan adanya mata kuliah perencanaan bisnis diharapkan bisa melahirkan seorang wirausawan handal. Selain itu, mahasiswa bisa lebih kreatif dalam membuat sebuah proposal wirausaha, sehingga dapat lebih diaplikasikan secara nyata.
 
"Dengan adanya mata kuliah business plan ini diharapkan bisa tercipta profil lulusan wirausahawan, terutama di bidang pertanian," kata Fachruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement