REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kandidat calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku telah dihubungi ketua harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, terkait dukungan pengusungan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.
"Saya sudah ditelepon (Nurdin Halid) betul, menyerahkan dukungan," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (26/10).
Meski begitu, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, tak ingin terlalu jumawa dan menunggu hingga surat keputusan resmi pengusungan dari DPP Golkar, terbit. "Tapi saya belum melihat suratnya. Sehingga saya tidak bisa mengonfirmasi bahwa itu sudah resmi sebelum saya lihat suratnya. Prosedurnya masih lama, harus ke bawah dulu," katanya.
Emil menjelaskan, saat dalam percakapan dengan Nurdin Halid, Golkar akan menyerahkan dukungan dengan syarat, wakilnya berasal dari partai berlambang beringin tersebut. Adapun wakil yang diusulkan Nurdin Halid yakni Daniel Mutaqien Syafiuddin.
Pengusulan wakil ini menjadi titik terang mengenai isu surat bodong yang mengatasnamakan DPP Golkar mengusung kedua pasangan tersebut. "Golkar (minta) Pak Daniel," katanya.
Apabila Golkar resmi mengusung Emil, dipastikan akan terjadi koalisi gemuk. Sebelumnya Nasdem, PKB, dan PPP telah menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota tersebut dan memenuhi syarat dukungan 21 kursi. Jika ditambah dengan Golkar yang memiliki 17 kursi maka, akumulasi dukungan terhadap Emil menjadi 38 kursi.