REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus tawuran pelajar di Kota Sukabumi diklaim mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Hal ini didasarkan data penanganan kasus tawuran pelajar di Polres Sukabumi Kota. "Lihat data dari 2015 hingga 2017 kasus tawuran pelajar menurun drastis," ujar Kasat Binmas Polres Sukabumi Kota AKP Edi Priyono kepada wartawan di sela-sela sarasehan penanganan perilaku menyimpang siswa di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Kamis (26/10).
Kasus tawuran pelajar yang ditangani polisi lanjut dia setiap tahunnya mengalami penurunan. Kondisi tersebut, Edi mengatakan, bisa disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya terang dia kurikulum pendidikan yang menyebbakan anak pulang pada sore hari. Sehingga dampaknya, dia mengatakan, anak-anak tidak punya kesempatan untuk melakukan kegiatan negatif seperti tawuran.
Selain itu, Edi menyebut, penurunan disebabkan aktifnya polres melakukan kegiatan pencegahan ke sekolah-sekolah. Salah satunya sambung dia dengan memberikan pembinaan dalam momen sebagai pembina upacara bendera di sekolah.
Upaya lainnya, tutur Edi, polisi dari satuan Sabhara mendatangi lokasi berkumpulnya anak-anak pelajar yang dikhawatirkan melakukan tawuran pelajar. Keberadaan polisi ini, kata dia, ditandai dengan hadirnya mobil patroli di titik-titik rawan terjadinya tawuran pelajar.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, kasus tawuran pelajar mengalami penurunan karena adanya kebersamaan dari sejumlah pihak terkait dalam penanganan masalah tersebut. Ke depan, dia mengatakan, kasus tawuran pelajar ini harus terus ditekan dan tidak boleh terjadi lagi di Sukabumi.