REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Untuk menerapkan pelaksanan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada 2018 pada seluruh sekolah negeri di Sumatra Selatan (Sumsel), sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri menerima bantuan komputer dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Sebanyak 167 SMA dan SMK mendapat bantuan komputer dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bantuan komputer tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam pemerataan penerapan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK 2018. Kita menargetkan pada 2018 jumlah sekolah di Sumsel yang melaksanakan UNBK sudah 80 persen. Namun kita berharap bisa 100 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo, Rabu (25/10).
Menurut Widodo, bantuan Kemendikbud tersebut diberikan 167 sekolah yang terdiri atas 36 sekolah menerima bantuan dalam bentuk laboratorium komputer senilai Rp 199 juta untuk setiap sekolah. Ada 10 sekolah yang masing-masing menerima 21 komputer berikut server dan jaringan. “Kemudian 121 sekolah menerima media pembelajar atau komputer dari dana alokasi khusus senilai Rp 100 juta untuk setiap sekolah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Widodo menjelaskan, sekolah yang menerima bantuan ditentukan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Di kementerian yang menilai sekolah mana yang berhak menerima bantuan berdasarkan data pokok pendidikan atau Dapodik dan pengajuan dari masing-masing sekolah tersebut. Dinas Pendidikan Sumsel hanya mendampingi dan mengawasi saja,” katanya.