Rabu 25 Oct 2017 13:29 WIB

Kenaikan APBD 2018 Diajukan Antisipasi Status Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Warga turut memantau Gunung Agung yang bertepatan satu bulan berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (21/10). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam evaluasinya menyebutkan adanya penurunan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir namun statusnya masih level awas karena berbagai faktor.
Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
Warga turut memantau Gunung Agung yang bertepatan satu bulan berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (21/10). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam evaluasinya menyebutkan adanya penurunan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir namun statusnya masih level awas karena berbagai faktor.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan kenaikan APBD 2018 dari semula Rp 25 miliar menjadi Rp 30 miliar. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan ini salah satunya untuk mengantisipasi status Gunung Agung yang sudah berlangsung sebulan terakhir.

"APBD 2018 kami siapkan Rp 30 miliar. Nantinya ini untuk persiapan dana bencana," kata Pastika, Rabu (25/10).

Pastika mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan merekonsiliasi kajian status Gunung Agung. Ini karena banyak masalah muncul sejak peningkatan status awas gunung suci umat Hindu Bali ini, mulai dari dampak sosial, ekonomi, hingga pariwisata.

"Maksudnya adalah kajian-kajian apakah mungkin statusnya bisa turun. Pasti ada kalkulasinya berstatus awas. Nah, hitungannya itu bagaimana?" kata Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini mengatakan jika status Gunung Agung menjadi siaga, setidaknya radius yang dikosongkan hanya enam kilometer saja. Ini juga bisa mengurangi separuh jumlah pengungsi dari yang terdata saat ini.

Pengungsi yang kembali bisa kembali dievakuasi jika ada peringatan early warning system. Pemerintah dan sejumlah pihak sudah bersiaga dengan segala perlengkapan yang disediakan di lokasi-lokasi pengungsian.

Intensitas gempa Gunung Agung menurun drastis beberapa hari terakhir. Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani melaporkan hingga Selasa (25/10) pukul 12.00 WITA, gempa tremor nonharmonik di Gunung Agung hanya terjadi satu kali. Gempa vulkanik dangka terjadi 20 kali, gempa vulkanik dalam 28 kali, dan gempa tektonik lokal satu kali.

"Asap kawah bertekanan lemah teramati bewarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-300 meter di atas kawah puncak," katanya.

Jumlah pengungsi terakhir mencapai 133.503 orang. Mereka tersebar di 388 titik pengungsian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement