Selasa 24 Oct 2017 14:27 WIB

Usai dari PAN, Demiz Lanjutkan Kunjungan ke Demokrat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga kandidat calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga kandidat calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah berkunjung ke DPW PAN Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar melanjutkan safari politiknya dengan mengunjungi kantor DPD Demokrat Jabar, di Jalan Sinom Kota Bandung, Selasa (24/10). Pria yang akrab disapa Demiz tersebut, datang ke DPD Demokrat Jabar sekitar pukul 12.00 WIB. Ia, langsung disambut oleh Sekretaris DPD Demokrat Jabar Herlas Juniar berserta jajaran pengurus DPD lainnya.

Seperti kunjungan ke partai lainnya, Demiz pun datang ke PAN dengan membawa kurma dan air zamzam sebagai buah tangan dari umrah. Berbeda dengan PAN, saat pertemuan di Demokrat mereka melakukannya secara tertutup.

Menurut Herlas, Demiz ke Demokrat dilakukan secara mendadak. Padahal, Ketua DPD Demokrat Jabar Iwan Sulandjana pun tengah di luar kota. Namun, mereka tetap melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Demiz.

"Ya beliau kan mau pilgub tentu bangun koalisi dengan partai politik. Beliau kan dulu didukung Gerindra dan PKS, sementara kelompok kami baru dan alternatif, koalisi Demokrat, PAN, Gerindra. Beliau melakukan penjajakan dan tidak ada kata terlambat," kata Herlas.

Herlas menegaskan, kunjungan Demiz ke partainya tidak bisa disebut terlambat. Mungkin, dulu sebelumnya Demiz belum menyadari bahwa partainya memiliki kekuatan di Jabar. Ternyata, sekarang baru menyadari Demokrat dan Poros Baru patut diperhitungkan punya kans kuat sebagai partai strategis di Pilgub nanti.

Herlas mengaku, saat ini pihaknya masih fokus menggodok dua nama internal yang akan diajukan ke DPP dalam menghadapi Pilgub. Demokrat Jabar, mengajukan dua nama yakni Dede Yusuf dan Iwan Sulandjana. "Soal siapa nanti yang diajukan masih dalam pembahasan," katanya.

Saat ini, kata dia, pihaknya memprioritaskan kader. Namun jika ada keputusan pengusungan di luar kader, hal itu kewenangan DPP, tapi pihaknya ikut memformulasikan. "Siapapun nanti hasil konsesusnya, akan dilaporkan ke pusat, apakah sejalan dengan pusat atau tidak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement