Senin 23 Oct 2017 17:36 WIB

Gatot Dicekal, PAN Minta Komisi I Panggil Dubes Amerika

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah
 Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto saat konferensi pers di Ruang Rapat Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto saat konferensi pers di Ruang Rapat Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan Pimpinan DPR atau Komisi I DPR RI perlu memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia guna meminta keterangan perihal pencekalan terhadap Panglima TNI Gatot Nurmantyo. "Itu keterlaluan. Amerika terlalu ceroboh. Dan itu sepatutnya tidak perlu terjadi. Itu pertanda kita memang belum terlalu dihargai oleh bangsa lain," kata Yandri Susanto, di Ruang Fraksi PAN Gedung DPR RI, Senin (23/10).

Yandri mengatakan tindakan Amerika Serikat terlalu ceroboh dan merendahkan Indonesia. Pemerintah Indonesia harus protes keras atas kejadian ini. Penolakan ini tidak bisa langsung dianggap selesai lantaran Panglima TNI sudah berangkat ke AS. Indonesia harus menunjukkan bahwa tidak bisa dianggap remeh oleh negara lain.

Berkaca pada peristiwa penolakan itu pula, Yandri mengatakan, Indonesia tidak perlu terlalu berlebihan jika ada pejabat publik Amerika datang ke Indonesia. Misalkan, anggota kongres datang ke Indonesia. "Enggak usah terlalu disambut, datang-datang ajalah. Kalau perlu sesekali ditolak," ujar dia.

Menurut Yandri, Komisi I DPR perlu memanggil Duta Besar Amerika secara khusus untuk meminta keterangan. "Komisi I atau pimpinan DPR, sebaiknya memanggil secara khusus duta besar. Agendanya itu saja, panggil duta besar untuk memberi penjelasan kenapa Gatot Nurmantyo dicekal dan sempat terhambat terbang masuk ke wilayah Amerika," kata Politisi PAN ini.

Sebelumnya,Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (EOs). Acara itu digelar pada 23 - 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Gatot Nutmantyo membalas undangan tersebut dengan memberikan konfimasi kehadirannya. Panglima TNI beserta delegasi juga telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan. Namun beberapa saat sebelum keberangkatan pada Sabtu (21/10), keluar pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement