REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi meminta warga berhati-hati ketika menyeberang maupun berjalan di lintasan rel kereta api. Pasalnya, banyak warga yang belum mengetahui adanya kereta yang melintas di luar jadwal keberangkatan kereta Bogor-Sukabumi.
"Setelah kejadian ini warga harus tetap waspada," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi setelah menjenguk seorang nenek yang tertabrak kereta di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Senin (23/10). Alasannya karena selama ini warga hanya mengetahui jadwal keberangkatan kereta pada pagi, siang, dan malam. Padahal di luar jadwal keberangkatan tersebut ada kereta lain yang melintas. Misalnya, kata dia, lokomotif kereta yang menabrak nenek di sekitar Jalan Pasundan, Kelurahan Nyomlong, Kecamatan Waruodyong. Diduga nenek ini berjalan kaki di lintasan rel karena tidak mengetahui adanya kereta yang melintas.
Ke depan ungkap Fahmi, warga yang berjalan di lintasan rel harus waspada dan menengok baik ke kanan maupun kiri. Hal ini kata dia untuk menghindari adanya kereta yang tiba-tiba datang.
Sebelumnya, seorang nenek berusia 60 tahun Titik K mengalami luka-luka pada sejumlah bagian tubuhnya akibat tertabrak kereta angkutan barang di Kota Sukabumi, Senin (23/10). Korban yang merupakan warga Gang Setia Cipoho RT 03 RW 05, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ini mendapatkan penanganan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Informasi yang diperoleh dari warga menyebutkan, kejadian tersebut terjadi di lintasana rel kereta tanpa palang pintu di Jalan Pasundan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Peristiwa itu tepatnya terjadi pada pukul 07.22 WIB.
Salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi kejadian Iwan R (34 tahun) mengatakan, pada saat sebelum kejadian ia sudah berteriak agar nenek tersebut menepi karena ada kereta yang melintas. Namun nenek ini kemungkinan tidak mendengar, terang dia, yang berjualan di sekitar kawasan tersebut.
Setelah kejadian kata Iwan, warga berupaya memberikan pertolongan kepada nenek tersebut dengan membawanya ke rumah sakit. Dari pantauannya kata dia nenek itu mengalami luka serius pada bagian kaki sebelah kiri karena tersambar gerbong kereta.
Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin SH Adiguna Wibawa mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit oleh warga dan aparat kepolisian sekitar pukul 08.30 WIB. "Keadaan umumnya dalam keadaan baik, akan tetapi tungkai kiri bawah alami traumatic amphutatum atau hampir sebagian besar terlepas dari kakinya," terang dia.
Selain itu, kata Adiguna, sebagian jari kaki di bagian kanan juga terlepas dan harus mendapatkan penanganan serius. Luka lainnya lanjut dia terdapat pada bagian kepala dan harus dijahit sekitar tiga sentimeter.