Senin 23 Oct 2017 09:01 WIB

GPMKS Diperkuat Deklarasi Pemuda Damai

Kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Ahad 22/10).
Foto: kemenpora.go.id
Kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Ahad 22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di Deli Serdang, Sumatera Utara diperkuat dengan ditandatanganinya Deklarasi Pemuda Damai Antarumat Beragama. Para pemuka dari beberapa agama ikut menyaksikan penandatangan Deklarasi tersebut. 

GMKS yang menjadi rangkaian Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di Balairung Kabupaten Deli Serdang, Ahad (22/10). Giat GMKS yang sekaligus diwarnai peringatakan Hari Santri Nasional ini diikuti peserta kirab, ratusan pemuda dari enam agama resmi di Tanah Air, serta santri dari Pondok Pesantren Al-Mukhlisin, Deli Serdang.

GPMKS Digelar Kemenpora untuk menggairahkan semangat kaum muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan agama masing-masing. Hal ini dilakukan karena data BPS tahun 2009-2015 menunjukkan tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan tiap tahun makin menurun, yakni dari 67,18 persen pada tahun 2009 ke angka 51,72 persen di tahun 2015. 

“Menurunnya partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan merupakan kondisi yang memprihatinkan. Semua agama mengajarkan toleransi dan perdamaian yang penting dipahami generasi muda. Karena itu pemerintah terdorong untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan lewat GPMKS, ”ujar Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya yang menghadiri kegiatan di Deli Serdang.

Usai giat GPMKS, Esa juga mengunjungi PP Al-Mukhlisin asuhan Ustadz Amir Penatagama asal Tegal-Jateng yang juga alumni Gontor. Pada kunjungan dalam suasana Peringatan Hari Santri Nasional ini, juga diserahterimakan buku-buku kepada pimpinan Pondok Amir Penatagama yang juga menjabat Wakil Rais Syuriah PC NU Deli Serdang.

GMK  digelar di 34 Provinsi yang lintasi oleh Kirab Pemuda 2017.  GPMKS bertujuan menyatukan pemuda dari enam agama di Indonesia untuk membacakan masing-masing kitab suci dalam satu tempat dan waktu yang sama.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement