REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) sudah hampir rampung. Menurut Sekda Jawa Barat (Jabar) Iwa Karniwa, saat ini pembangunan struktur Tol Soroja sudah hampir 100 persen.
Sehingga tol ini hanya tinggal memasang berbagai aksesorisnya. Terkait status jalan tol, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mengusulkan menjadikannya sebagai tol kota atau dalam kota.
Menurut Iwa, usulan tersebut sudah disampaikan ke Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT) cukup lama. Kemungkinan, usulan itu memperoleh respon positif. Hal ini, terkait dengan keamanan dan kenyamanan jalan tol sepanjang sekitar 11 kilometer tersebut.
"Ini diusulkan jadi tol kota agar terang benderang jika malam," ujar Iwa di Gedung Sate, Bandung, Senin (23/10).
Iwa mengatakan, dengan status tersebut maka penerangan jalan di sepanjang tol akan lebih benderang dibanding berstatus tol biasa. Status ini dianggap layak mengingat Kabupaten Bandung dan Kota Bandung sudah tersambung Soroja. "Lampu lebih banyak sehingga masyarakat lebih nyaman dan tenang," katanya.
Iwa menjelaskan, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan status tol kota ini. Yakni, angka kriminalitas di jalan tol serta angka kecelakaan bisa ditekan atau dihindari. Jika hanya tol biasa maka penerangan tidak akan begitu maksimal. "Frekuensi kendaraan pun akan jauh lebih banyak terlebih jika malam hari," kata Iwa seraya mengatakan nantinya ada tambahan cost untuk penerangan kalau menjadi tol kota.
Tol Soroja saat ini tengah dalam proses uji coba sebelum nanti ditargetkan bakal dibuka untuk umum pada November 2017 mendatang. Sementara untuk urusan tarif, Iwa menyerahkan persoalan ini pada yang akan mengelola. Yakni, kewenangannya ada di BPJT dan badan usaha jalan tol Soroja PT Citra Marga Lintas Jabar.