Ahad 22 Oct 2017 13:42 WIB

Soal Blanko KTP-El, Mendagri: Daerah Harus Proaktif

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kiri) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan), mengikuti Apel Hari Santri Nasional 2017 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Ahad (22/10).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kiri) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan), mengikuti Apel Hari Santri Nasional 2017 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Ahad (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketersediaan blanko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-El) kerap dipertanyakan di daerah-daerah Indonesia. Menanggapi permasalahan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai, daerah harus lebih bersikap proaktif.

"Daerah harus proaktif dong. Kalau memang habis, ambil di pusat," ujar Tjahjo di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (22/10).

Tjahjo mengungkapkan, seharusnya persediaan blanko di pusat cukup. Namun, berbagai permasalahan pendataan yang ganda kerap mempersulit proses pendistribusian. Akibatnya, distribusi blanko menjadi lebih lama.

"Di pusat tersedia. Hanya tadi, kalau lama karena masih satu juta yang ganda, dia pindah tidak melaporkan, itu yang harus kita cek detail supaya tidak disalahgunakan," ungkap Tjahjo.

Di samping itu, Tjahjo mengungkapkan, pemerintah akan membuka gerai khusus untuk pendaftaran KTP-El. Gerai tersebut akan dibuka di tempat umum pada akhir pekan dengan jumlah pengunjung yang padat.

“Kami 24 jam. Nanti akan kita buka di mal-mal, di acara yang dapat pengunjung, misal, hari Minggu kami buka di Ancol, Ragunan, untuk memudahkan masyarakat. Yang lama ya karena datanya ganda tadi," pungkas Tjahjo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement