Ahad 22 Oct 2017 09:39 WIB

Ribuan Santri Peringati Hari Santri di Lapangan Merdeka

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Ratna Puspita
Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peringatan Hari Santri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ribuan santri di Kota Sukabumi menggelar peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Sukabumi di Lapangan Merdeka Sukabumi, Ahad (22/10). Dalam acara tersebut, para santri menunjukkan sejumlah atraksi bersama dengan aparat TNI.

“Penetapan hari santri bukan hanya pemenuhan janji politik presiden Joko Widodo melainkan juga bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan,'' kata Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dalam sambutannya di hadapan ribuan santri. 

Selain itu, Muraz mengatakan, Hari Santri untuk mengenang sejumlah tokoh ulama dan santri seperti KH Hasyim Ashari dan tokoh ulama lainnya. Menurut Muraz, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia. 

Muraz menuturkan, perjuangan para santri tidak lepas dari resolusi jihad yang disampaikan tokoh Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari pada 22 oktober 1945. Tanpa ada resolusi ini kata dia tidak akan ada 10 Nopember yang kini diperingati sebagai hari pahlawan.

Ia menerangkan Hari Santri ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober. Penetapan ini, dia melanjutkan sebagai bukti pengakuan ulama dan santri dalam memperjuangkan, mengawal dan mengisi kemerdekaan.

Muraz berharap, ke depan para santri dapat memperkuat jiwa nasionalisme. Di samping itu, para santri berperan dalan memperjuangkan pembangunan dan mengaplikasikan nilai karakter muslim seperti yang terkandung dalam Alquran.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi KH Deddy Ismatullah mengatakan, para santri dapat mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan keilmuanya. ‘“”Satukan kekuatan santri di bawah panji kalomat tauhid dan tidak boleh terpecah belah,” kata dia. 

Para santri, Deddy berujar, dapat meningkatkan keilmuan dengan melanjutkan pendidikan di sejumlah lembaga pendidikab. Misalnya melanjutkan pendidikan ke Makkah dan Madinah di Arab Saudi dan Mesir. “Negara tersebut siap menampung santri dari Sukabumi,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement