Jumat 20 Oct 2017 23:05 WIB

Pemkot Solo Siap Gandeng Pelaku UMKM Ramaikan Museum Batik

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Petugas Satpol PP berjaga di depan rumah sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) milik terpidana kasus korupsi Simulator SIM Djoko Susilo, di Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/10).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas Satpol PP berjaga di depan rumah sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) milik terpidana kasus korupsi Simulator SIM Djoko Susilo, di Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo siap menggandeng pelaku usaha mikrokecil dan menengah yang bergerak disektor pembuatan batik untuk turut serta dalam meramaikan museum batik. Diketahui, Pemkot Solo berencana menjadikan rumah hibah bekas Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Djoko Susilo sebagai museum batik.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo mengatakan, di rumah seharga Rp 49 miliar itu, Pemkot Solo bakal menyiapkan pojok khusus bagi pelaku UMKM. Diharapkan, keberadaan pelaku UMKM nantinya dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung museum. "Pemkot Solo akan mewadahi pelaku UMKM batik ini, kita buatkan pojok khusus nanti," katanya.

Purnomo menjelaskan, di museum batik tersebut, nantinya pengunjung bisa melihat-lihat berbagai motif batik yang ada di Nusantara. Tak hanya itu, untuk meramaikan museum, Pemkot Solo juga siap menggelar berbagai acara dan kegiatan. Saat ini, kata dia, Pemkot Solo tengah menyiapkan tim kurator untuk menyusun konsep desain museum batik.

Rencananya museum batik akan mulai dibuka tahun depan. Bukan hanya batik Solo, nanti ada berbagai macam batik seperti batik Pekalongan, Madura, hingga Papua. "Batik yang masterpiece-nya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement