Jumat 20 Oct 2017 21:04 WIB

Revitalisasi Pasar Klewer Timur Terkendala

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nidia Zuraya
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah. ilustrasi
Foto: Antara/R. Rekotomo
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Revitalisasi pasar Klewer Timur menemui kendala. Hingga saat ini, Pemerintah Kota Solo belum menemukan pemenang lelang proyek perbaikan pasar yang didanai langsung Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan. Sementara saat ini pembongkaran pasar tengah dilakukan.

"Kita sudah lelang yang kedua tapi belum ada pemenangnya, sempat ada yang menawar tapi setelah dievaluasi belum bisa ditetapkan karena tak sesuai persyaratan," tutur Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo pada Jumat (20/10).

Subagiyo mengatakan hasil lelang kedua akan segera dilaporkan ke Kemendag. Melihat kondisi tersebut, kata dia, Pemkot Solo berencana mengajukan pengerjaan proyek perbaikan pasar Klewer Timur dapat dikerjakan secara bertahap dengan sistem tahun jamak atau multiyears.

Sebelumnya, Kemendag meminta perbaikan pasar dapat selesai akhir tahun ini. Untuk perbaikan pasar, Kemdag mengucurkan dana sebesar Rp 48 miliar. Subagiyo mengatakan jika pengajuan peroyek perbaikan pasar Klewer Timur disetujui dengan sistem multiyear, pihaknya akan segera untuk melakukan proses lelang baru.

Anggarannya masih kita simpan, belum kita kembalikan ke Kemndag. "Mudah-mudahan disetujui (multiyears), karena pasar sudah dibongkar dan pedagang juga sudah menempati pasar sementara," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Dia pesimis dengan target yang perbaikan pasar Klewer yang ditetapkan Pemerintah pusat harus selesai pada Desember.

Dia khawatir jika dipaksakan perbaikan pasar tak sesuai harapan. "Tak mungkin selesai tahun ini, Bandung Bondowoso saja masih kurang.Turunnya anggaran juga memperngaruhi keterlambatan pembangunan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement