Jumat 20 Oct 2017 19:02 WIB

Pengguna Tol Dirugikan Penutupan Gerbang Cikarang Barat 2

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menyesalkan kemacetan parah yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek akibat ditutupnya Gerbang Tol Karawang Barat 2. "Harusnya ada standar pelayanan minimal terkait antisipasi kemacetan seperti itu. Apakah diberi kompensasi," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (20/10).

Ia berharap Jasa Marga sebagai pengelola tol di Indonesia memiliki manajemen yang mampu mengantisipasi bila kemacetan parah terus terjadi. Sehingga tidak merugikan publik yang sudah bayar.

"Jangan sampai publik sudah bayar, tapi tidak dapat layanan memuaskan," uap dia.

Selain itu Djoko berharap dengan kondisi penutupan sementara ini, agar bisa diatur tidk semua kendaraan dibiarkan masuk tol. Agar bisa menghindari kemacetan menjadi lebih parah. Monitor kondisi kapasitas tol yang sudah tidak memadai dan alihkan ke luar tol. "Lebih baik macet di luar tol ketimbang di jalan tol," katanya.

Sebelumnya pihak Jasa Marga menutup Gerbang Tol Karawang Barat 2, mulai Jumat (20/10) sampai dengan Senin (23/10) pagi mendatang. Akibatnya terjadi kemacetan yang sangat parah di lokasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM46 (Karawang Barat) arah Cikampek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement