Rabu 18 Oct 2017 19:16 WIB

Ini Sebab CFD Mampang-Warung Buncit tak Digelar Tiap Pekan

Rep: sri handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana Car Free Day di Jakarta Selatan, Ahad (27/8). Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan menyelenggarakan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jalan Raya Mampang hingga Jalan Warung Jati Barat.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Suasana Car Free Day di Jakarta Selatan, Ahad (27/8). Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan menyelenggarakan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jalan Raya Mampang hingga Jalan Warung Jati Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Car Free Day (CFD) Mampang-Warung Buncit telah dilaksanakan sebulan sekali sebanyak tiga kali. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan, Sri Yuliani Saraswati, mengatakan sulit untuk menggelar CFD sepekan sekali sesuai harapan masyarakat. Penyelenggaraan CFD sebulan sekali didasarkan pada SK Gubernur DKI Jakarta.

"Kembali ke kebijakan gubernur yang baru. Tapi paling tidak untuk wilayah berat dari segi pembiayaan," ujar Sri ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (18/10).

 

Sri menjelaskan CFD di Mampang-Warung Buncit dilaksanakan pada pekan ketiga setiap bulan. Selama tiga kali pelaksanaan, animo masyarakat terlihat cukup tinggi. Banyak warga berharap CFD dilaksanakan sepekan sekali..

 

Adapun pembiayaan rutin CFD meliputi insentif petugas keamanan yang dibayarkan secara cashless oleh suku dinas perhubungan. Ada pula pembiayaan lain dari suku dinas-suku dinas terkait, misalnya sudin kebersihan terkait pengelolaan sampah CFD dan penyediaan toilet, sudin kesehatan untuk mengantisipasi warga yang terluka, dan sebagainya.

 

"Kalau yang lain ada ploting, tidak tertentu seperti itu," kata dia.

 

Kendala lain juga terkait penyediaan alat pengukuran kualitas udara. Saat ini, jumlah mobil pengukuran udara yang dimiliki BPLHD sangat terbatas. Apabila dilakukan secara serempak di tiap kota, mobil yang ada tidak akan mencukupi.

 

"Tapi nggak tahu kalau nanti dengan gubernur yang baru ada tambahan kendaraan," kata Sri.

Sri Handayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement