Rabu 18 Oct 2017 16:22 WIB

Tahun Depan, Target Populasi Sapi di Lampung 702.957 Ekor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto
Peternakan dan penggemukan sapi milik grup Japfa Comfeed Indonesia di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (21/10).
Foto: Republika/ Mursalin Yasland
Peternakan dan penggemukan sapi milik grup Japfa Comfeed Indonesia di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Lampung menargetkan jumlah populasi ternak sapi di Lampung tahun 2018 sebanyak 702.947 sapi. Tahun ini populasi sapi tercatat 685.802 ekor.

Sampai saat ini, Provinsi Lampung masuk lima besar jumlah populasi sapi nasional. Data yang diperoleh dari Disnakbun Lampung, Rabu (18/10) menyebutkan, secara nasional target upaya khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) empat juta akseptor dan diharapkan tiga juta ekor bisa bunting dan lahir sampai akhir 2017 dan awal 2018.

Populasi sapi betina produktif di Lampung pada 2017, tercatat 258.600 sapi dan mendapat target Upsus Siwab sebanyak 190.889 akseptor, bunting 152.000 sapir, dan target gangguan reproduksi sebanyak 8.500 sapi.

"Dengan demikian, populasi sapi Lampung yang tahun 2017 tercatat 685.802 sapi, targetnya bertambah menjadi 702.947 sapi pada tahun 2018," kata Kepala Disnakbun Lampung Dessy Desmaniar Romas.

Disnakbun Lampung mencatat per 4 Oktober 2017, capaian inseminasi buatan (IB) sebanyak 148.533 akseptor (77.8 persen), pemeriksaan kebuntingan mencapai 44.821 akseptor (29,5 persen), kelahiran anak sapi (pedet) 9.880 (6.5 persen), dan gangguan reproduksi tercatat 3.548 akseptor (41,7 persen).

Capaian itu, ungkap Dessy, menempatkan Lampung berada lima besar nasional bersama Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Dessy mengatakan, target sapi betina dalam program tersebut dipastikan kawin, baik melalui teknologi IB maupun kawin alam. Indikatornya, terjadi kebuntingan dari IB minimal 70 persen, penurunan penyakit gangguan reproduksi 60 persen, dan penurunan pemotongan sapi betina produktif 20 persen. Berdasarkan indikator itu, ia mengklaim Lampung termasuk berhasil dalam program Upsus Siwab.

Prestasi sektor peternakan Lampung juga diraih dari petugas dan kelompok peternak di tingkat nasional. Lampung meraih penghargaan Anugerah Bhakti Peternakan pada Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, 24 September 2017.

Penghargaan diberikan kepada kelompok ternak kambing Rukun Sentosa, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu dan petugas IB untuk kategori inseminator swadaya yang diraih Yuwono Ardi dengan wilayah kerja di Kecamatan Tanjung sari, Lampung Selatan. Banyaknya penghargaan tersebut, kata Dessy, menunjukkan sektor peternakan di Lampung diakui di tingkat nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement