Rabu 18 Oct 2017 12:33 WIB

Tim Urban SAR Indonesia Disertifikasi Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
 Basarnas menjadi tuan rumah pertemuan International Search and Rescue Advosiry Group (INSARGAC), organisasi global beranggotakan lebih dari 80 negara di dunia yang menangani kegiatan pencarian dan pertolongan pada bencama perkotaan.
Foto: REPUBLIKA/Mutia Ramadhani
Basarnas menjadi tuan rumah pertemuan International Search and Rescue Advosiry Group (INSARGAC), organisasi global beranggotakan lebih dari 80 negara di dunia yang menangani kegiatan pencarian dan pertolongan pada bencama perkotaan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Indonesia melalui Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sedang dalam tahap penilaian International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG). Direktur Operasi SAR Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan ini dalam rangka meningkatkan kemampuan Tim Urban SAR Indonesia dalam penanganan korban bencana untuk skala besar dan global.

"Kita akan meningkatkan kemampuan Tim Urban SAR kita untuk diakui dunia sebagai kelas medium," kata Ivan dijumpai Republika di Kuta, Bali, Rabu (18/10).

Ivan mengatakan sebanyak 80 anggota Tim Urban SAR Indonesia nantinya bisa dikirim ke luar negeri untuk ikut serta menangani pencarian dan pertolongan korban bencana skala besar dan global. Ia mencontohkan tahun lalu Tim Urban SAR Indonesia belum bisa dilibatkan dalam bencana gempa di Nepal karena belum terkualifikasi di Jenewa yang merupakan kantor pusat INSARAG.

"Sekarang kita di sini sudah dipercaya," kata Ivan.

Basarnas merupakan klaster tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ivan mengatakan Basarnas memiliki lebih dari tiga ribu tenaga SAR di 34 provinsi.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan Bali menyambut baik acara pertemuan dunia ini. Momennya tepat karena Bali sedang dalam kondisi darurat menghadapi kemungkinan meletusnya Gunung Agung.

"Apabila betul-betul terjadi bencana itu, kita akan memerlukan tenaga dan keahlian bidang SAR," katanya.

Bencana alam memerlukan penanganan dan pengetahuan cukup dalam pengelolaan. Tujuannya meminimalisir sekecil mungkin korban, baik korban jiwa maupun korban harta benda. Pastika mengapresiasi Basarnas dan INSARAG yang menggelar acara ini di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement