REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo akan segera merealisasikan Museum Batik dengan lokasinya di bekas rumah terpidana kasus korupsi Djoko Susilo. Pemkot akan bergerak cepat dalam merealisasikan pendirian Museum Batik.
''Pak Wali menginginkan 2018 mendatang sudah bisa dibenahi dan digunakan sebagai museum," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Solo, Kinkin Sultanul Hakim di Solo, Selasa.
Ia mengatakan salah satu yang akan dilakukan adalah mengagendakan pertemuan dengan sejumlah tenaga ahli dalam hal permuseuman dan perbatikan. Melalui pertemuan dengan pihak-pihak berkompeten di bidang batik tersebut, diharapkan ke depan bisa segera ada rancangan seperti apa Museum Batik tersebut.
Kinkin optimistis keberadaan Museum Batik tersebut nantinya akan mampu mendongkrak industri pariwisata di Solo. Saat ini Kota Solo sedang membuat destinasi wisata baru sehingga pembuatan Museum Batik ini sejalan dengan visi Kota Solo.
Sementara Lurah Laweyan, Yuyuk Yuniman mengatakan, akan ikut mempromosikan Museum Batik tersebut. Hal ini mengingat Laweyan identik dengan kampung batik. "Antusiasme pengrajin batik di sini sangat tinggi untuk membantu. Mereka sepakat untuk membantu menyediakan canting, alat peraga guna menambah promosi museum," katanya.