REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BARAT -- Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, menanggapi positif dan mendukung rencana Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, membeli sejumlah pesawat terbang ringan yang akan dipergunakan untuk melakukan patroli laut. "Sangat bagus," kata Susi.
Dukungan tersebut disampaikan menteri yang sangat dikenal dengan kebijakan tegasnya menenggelamkan sejumlah kapal asing pencuri ikan itu kepada awak media, usai memberikan Kuliah Umum pada acara kuliah umum, Simposium Nasional dan Expo Perikanan dan Kelautan 2017, di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Senin (16/10/). “Pesawat akan sangat efektif dan efisien untuk mengawal laut Aceh dari praktik illlegal fishing yang dilakukan kapal asing. Pergerakan pesawat tentu akan jauh lebih cepat dan jangkauannya akan jauh lebih luas jika dibandingkan dengan kapal laut,” ujar Susi dalam keterangan tertulisnya.
Gubernur Aceh berencana membeli pesawat ringan untuk melakukan patroli laut dan hutan. Pria yang akrab disapa Bang Wandi itu menjelaskan, pengadaan pesawat akan sangat efektif karena mampu menjangkau kawasan hutan maupun laut yang sulit dijangkau.
Namun, hal ini masih terus menuai pro-kontra. Meski demikian, Bang Wandi tidak menyerah. Walaupun dana untuk membayar panjar pengadaan enam unit pesawat ringan tersebut di tolak Badan Anggaran DPRA, dirinya tetap bersikukuh untuk mengajukan kembali pengadaan pesawat patroli itu dalam anggaran tahun 2018.
“Kita akan beri penjelasan lebih detil kepada pihak legislatif, sehingga tidak terjadi salah persepsi terkait biaya pengadaan dan perawatan pesawat ini. yang pasti akan jauh lebih hemat,” ujar Bang Wandi beberapa waktu lalu.
Senada dengan Irwandi, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam konferensi pers 100 hari kerja pasangan Irwandi Nova pada 13 Oktober lalu menyatakan, akan menjelaskan kembali kepada DPRA terkait pengadaan pesawat ringan untuk patroli laut dan hutan Aceh. “Kita akan beri penjelasan sedetil-detilnya kepada teman-teman di DPRA. Jika dengan mengeluarkan dana sebesar Rp10 miliar, kita akan mampu menjaga dan mengawal potensi perikanan Aceh yang mencapai triliunan. Tetu ini bukan merupakan pemborosan,” kata Nova.
Sementara itu, dalam Kuliah Umum yang disampaikan dihadapan seribuan peserta simposium nasional dan expo kelautan, Menteri Susi mengajak seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat, untuk mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkannya dalam rangka menjaga kedaulatan Indonesia. “Dengan selemah-lemah kemampuan, saya sudah berbuat sekuat tenaga untuk melawan mafia2 perikanan yang selama ini mengeruk potensi ekonomi di laut Indonesia, demi kepentingan pribadi dan asing. Saya mohon dukungan dari seluruh masyarakat kelautan di Aceh untuk mendukung langkah ini, sehingga masyarakat Indonesia benar-benar berdaulat atas kekayaan alam yang dimiliki,” ujar Susi.