REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Kota Palembang terus menggalakkan tumbuhnya bank sampah di ibu kota Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Sebagai komitmen menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang berguna, Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) mendirikan satu bank sampah di komplek rumah sakit tersebut.
Wali Kota Palembang Harnojoyo, Senin (16/10) meresmikan berdirinya bank sampah di rumah sakit terbesar di Sumsel tersebut. Harnojoyo mengapresiasi keberadaan bank sampah tersebut dan berharap bisa dicontoh oleh rumah sakit lain bahkan perusahaan-perusahaan lain.
“Langkah yang sangat positif ditunjukkan Rumah Sakit Mohammad Hoesin, sampah yang selama ini menjadi masalah bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui bank sampah ini. Pendirian bank sampah ini patut diapresiasi dan bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lain,” kata Harnojoyo.
Menurut Harnojoyo, Indonesia saat ini merupakan penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang baik sangat dibutuhkan dalam rangka mengurangi volume sampah setiap harinya. “Di Palembang dalam satu hari bisa menghasilkan ribuan ton sampah, sementara hanya 800 ton yang bisa dibawa ke tempat pembuangan akhir. Sisanya inilah yang harus bisa dimanfaatkan dengan bank sampah. Jadi bukan hanya mengurangi sampah namun memanfaatkannya menjadi barang yang berguna,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama RSMH Mohammad Syahril mengatakan, dalam mengelola bank sampah instansinya tidak main-main. "Bank sampah di RSMH merupakan bank sampah terbesar yang ada di rumah sakit di Indonesia,” katanya.
Mohammad Syahril mencanangkan bank sampah Rumah Sakit Mohammad Hoesin akan menjadi bank sampah percontohan tingkat nasional. ”Tadi Pak Walikkota sudah sampaikan, jika ada orang luar Palembang yang ingin belajar tentang bank sampah akan diarahkan ke bank sampah Ceria RSMH ini,” katanya.