REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pengunjung di sekitar Gunung Agung, Bali supaya tidak melakukan aktivitas apapun. Hal itu dikarenakan status gunung ini masih awas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga Senin (16/10) pagi, tingkat aktivitas Gunung Agung level IV atau awas. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung.
"Kemudian di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Barat daya sejauh 12 kilometer," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (16/10).
Kemudian asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-300 m di atas kawah puncak. Ia menambahkan, zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.