REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan membagikan sebanyak 35 juta benih komoditas perkebunan hingga pertengahan Desember. Realisasi penyaluran benih tersebut hingga Oktober telah mencapai lebih dari 25 persen sementara pengadaan terus dilakukan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Bambang mengatakan, benih berasal dari petani langsung. Pihaknya melakukan berbagai kegiatan-kegiatan untuk mendorong petani memproduksi benih, contohnya melalui desa mandiri benih.
Baik benih kakao, benih kopi, benih karet maupun benih komoditas perkebunan lainnya sudah banyak di masyarakat. "Mereka sudah siap sebelumnya. Dari tahun lalu sudah dipersiapkan," katanya dalam konferensi pers World Plantation Conference and Exhibition (WPLACE) 2017 di Hotel Borobudur, Senin (16/10).
Agar para petani lain bisa mendapatkan benih tersebut, maka pemerintah membantu dalam pengadaannya. Pemberian 35 juta benih kepada petani ini adalah gratis dan akan dilakukan secara simbolik pada acara WPLACE 2017 18-20 Oktober nanti oleh Presiden Joko Widodo.
Bambang menambahkan, pemberian 35 juta benih tersebut bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Namun, Bambang enggan menyebut berapa nilai dari alokasi untuk pengadaan benih tersebut. "Nggak usah sebut anggaran deh," ujarnya tertawa saat ditanya awak media.
Tidak hanya berhenti hingga Desember tahun ini, ia melanjutkan, pihaknya akan melanjutkan pengadaan benih pada tahun depan. Bukan hanya fokus pada benih, ia berharap tahun 2018 ada tambahan alokasi yang signifikan untuk intensifikasi berbagai tanaman perkebunan rakyat. "Tolong menjadi catatan penting, digarisbawahi itu," kata dia.
Intensifikasi yakni pemeliharaan secara intensif terhadap komoditas perkebunan rakyat sangat perlu dilakukan pada tanaman usia produktif. Intensifikasi ini berupa pemeliharaan sejak pemupukan hingga pengendalian hama penyakit. Sehingga, nantinya produktivitas tanaman perkebunan rakyat akan meningkat dan berdampak pada kesejahteraan petani rakyat.