REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Desakan agar Erupsi Gunung Api Sinabung dijadikan sebagai bencana nasional datang dari berbagai pihak. Namun, menurut Presiden Joko Widodo, upaya penyelesaian dampak erupsi yang sudah dilakukan saat ini jauh lebih penting dibanding menaikkan status Sinabung menjadi bencana nasional.
"Yang penting penyelesaiannya," kata Jokowi, Sabtu (14/10).
Jokowi mengatakan, saat ini, pemerintah sedang menyiapkan bangunan dan lahan untuk warga terdampak erupsi Sinabung yang masih berada di pengungsian. Upaya penyelesaian dampak erupsi ini, lanjutnya, akan dilakukan hingga akhir tahun depan.
"Kita akan siapkan rumah relokasi untuk mereka paling lama sampai akhir tahun depan. Termasuk lahan yang akan digunakan untuk bercocok tanam," ujar dia.
Untuk diketahui, relokasi bagi pengungsi Sinabung dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah selesai untuk 370 KK di Siosar.
Sementara, tahap dua dan tiga masih terus dikerjakan. Ribuan pengungsi Sinabung pun masih bertahan di sejumlah posko pengungsian sembari menunggu relokasi ini.
Jokowi mengatakan, relokasi tahap dua diharapkan akan selesai akhir tahun ini. Sementara untuk tahap ketiga, lanjutnya, ditargetkan rampung pada tahun depan.
"Bagi mereka yang belum mendapatkan tempat relokasi ataupun hunian sementara, akan kita berikan bantuan. Untuk detail bantuannya, nanti BNPB, Gubernur dan Bupati yang menyiapkan," kata Jokowi.