REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDI Perjuangan mengakui popularitas Menteri Susi Pudjiastuti dan Irjen Pol Anton Charliyan cukup dikenal warga Jawa Barat. Namun, untuk mengusung keduanya masih harus melewati berbagai mekanisme yang bermuara pada keputusan DPP PDIP.
"Dua-duanya punya kelebihan. Anton mantan Kapolda Jabar. Susi adalah menteri. Banyak kebijakan-kebijakan yang dianggap prorakyat. Dua-duanya juga sudah cukup populer," ujar Sekretaris Jenderal DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jabar, Kota Bandung, Jumat (13/10).
Namun, kata Abdy, sejauh ini pihaknya tidak memiliki komunikasi khusus yang dibangun terhadap dua figur tersebut. Sehingga, nama-nama yang digulirkan baru sebatas wacana untuk menyemarakan dinamika yang terjadi saat ini.
"Itu baru wacana dan belum ditindaklanjuti. Jadi belum ada komunikasi di ruang publik ini," katanya.
Sebagai partai yang memiliki keterwakilan 20 kursi di Jawa Barat Abdy mengakui, PDIP memang menjadi magnet. Karena, partai berlambang kepala banteng ini tidak harus berkoalisi jika ingin mengusung satu paket pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2018. "PDIP ini satu-satunya partai yang memiliki 20 kursi," katanya.
Kedua, kata dia, PDIP partai pemenang pemilu sehingga banyak figur dan tokoh yang memiliki ketertarikan. Jadi nama-nama itu hanya muncul dan wacana. "Jadi ini wajar. Bagi PDIP semakin banyak tokoh sehingga akan lebih tingkatkan," katanya.