REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindugan Anak Inodnesia (KPAI) meminta aparat kepolisian melihat pelajar yang terlibat dalam 'tarung gladiator' di Bogor sebagai korban. Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, mengatakan berdasarkan pengakuan anak pelaku duel ala gladiator itu, mereka dijemput alumni dan diajak ke suatu tempat.
Menurut Retno, sesampainya di lokasi tujuan, para siswa diminta berkelahi satu lawan satu. "Anak-anak tersebut diduga dipaksa bukan atas kemauan sendiri," ujar Retno, Jumat (13/10).
Ia beranggapan, siswa yang menolak bertarung biasanya terus dijadwal ulang bertanding. Retno mengingatkan, kasus duel ala gladiator di Bogor, Jawa Barat melibatkan alumni dan siswa senior di kedua SMA swasta tersebut. Ia juga menduga, kasus tarung ala gladiator di Sukabumi, Jawa Barat punmelibatkan peran siswa senior di kedua SMP tersebut.
Retno mengatakan, KPAI mendesak aparat kepolisian mengungkap para siswa senior dan alumni diduga terlibat dalam duel ala gladiator. Ia beranggapan, hal itu bertujuan memberi efek jera dan memutus mata rantai kekerasan. Retno mendesak keterlibatan siswa senior dan alumni sebagai pelaku kekerasan dan pemaksaan tarung gladiator harus diselesaikan hingga tuntas.