Jumat 13 Oct 2017 11:43 WIB

Tingkat Kesadaran Politik Rakyat Dinilai Meningkat

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Karta Raharja Ucu
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Pengamat politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyebutkan, dari pemilu ke pemilu, kesadaran politik rakyat Indonesia semakin tinggi. Meski masih ada beberapa derah yang menunjukkan ketidaksiapan politiknya, ia melihat masyarakat semakin cerdas.

"Dari pemilu ke pemilu, masyarakat kita makin tinggi tingkat kesadaran politiknya. Kalau kita ingat di awal-awal Pilkada 2004, sangat tinggi tensi kekerasan, pembakaran kantor KPUD, dan tindakan anarkisme lainnya," ujar Pangi kepada Republika.co.id, Jumat (13/10).

Meski begitu, ia juga melihat, di beberapa daerah masih ada simpatisan yang loyal terhadap calon kepala daerahnya, membela secara membabi buta. Tetapi, kata dia berpendapat, daerah yang seperti itu sudah tak begitu banyak. Daerah yang ketika calon kepala daerahnya kalah kemudian melakukan tindakan anarkisme.

"Mereka lebih banyak memilih jalan konstitusi dengan menggugat ke MK. Serta kemampuan mereka menahan diri dan tidak mengambil jala kekerasan," kata Pangi.

Jadi, Pangi mengatakan, trend kekerasan atau konflik gesekan sosial yang terjadi ketika Pemilu setiap tahunnya cenderung menurun. Masyarakat, menurutnya, semakin cerdas dan berpendidikan politik dengan baik.

"Memang tak bisa kita nafikan masih ada dan itu sangat kecil jumlahnya ketidaksiapan politik. Yang apabila calon kepala daerah idolanya kalah bertarung, mereka menciptakan ketidakteraturan," ucap dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement