Kamis 12 Oct 2017 14:40 WIB

BPBD: Kawasan Puncak Berpotensi Longsor Kecil

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas dengan menggunakan alat berat membersihkan sisa longsor tebing di Ciloto Puncak, Jawa Barat. (ilustrasi)
Petugas dengan menggunakan alat berat membersihkan sisa longsor tebing di Ciloto Puncak, Jawa Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan, penyempitan dan pencemaran di hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung belum berpotensi menimbulkan bencana yang besar. Namun, BPBD juga tidak menampik adanya kemungkinan terjadi longsor skala kecil.

"Kalau di DAS Ciliwung tidak begitu rawan, paling longsor dikit-dikitlah, karena kawasan Puncak kan lereng permukimannya," ungkap kepala BPBD kabupaten Bogor Koesparmanto kepada Republika.co.id, Kamis (11/10).

Meski begitu, Koes meminta, masyarakat tetap waspada dan siaga jika terjadi hujan lebat. Koes tidak menyebutkan secara pasti, titik mana saja yang berpotensi longsor tersebut. "Ya rata-rata kalau longsor itu terjadi di lereng-lereng saja. Harus hati-hati semuanya," jelas Koes.

Menurut Koes, yang saat ini perlu di waspadai yaitu di aliran sungai Cileungsi Kabupaten Bogor. Sebab, permukaan air di sungai Cikeas dinilai berpotensi tinggi untuk naik dan meluap. "Yang agak riskan itu di kawasan Cikeas yang di daerah gunung putri. Namun kami juga sudah relokasi juga. Ada 20 rumah atau 16 rumah yang di relokasi," ungkap Koes.

Dia juga tetap mengimbau, masyarakat yang tinggal di kecamatan Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, dan Kemang untuk selalu waspada. Sebab, delapan kecamatan tersebut berpotensi banjir bandang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement