Rabu 11 Oct 2017 12:56 WIB

Jabar Masih Tertinggi Kejadian Pergerakan Tanah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pengendara motor melintas di jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cikatomas, Sasak Gantung, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (ilustrasi)
Foto: Mahmud Muhyudin
Pengendara motor melintas di jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cikatomas, Sasak Gantung, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat, masih tertinggi jumlah kejadian gerakan tanah se Indonesia. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat, pada 2017 sampai dengan bulan Oktober telah terjadi 845 kejadian. Dari jumlah tersebut sebanyak 154 di antaranya terjadi di Jabar.

Bahkan, hingga menelan korban jiwa sebanyak 41 orang di Jawa Barat. PVMBG pun, mencatat dalam kurun waktu 2005 -2016 ada sekitar 1.887 kejadian gerakan tanah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mengakibatkan korban jiwa mencapai 3.224 orang.

Menurut Plt Kepala Badan Geologi Rida Mulyana mengatakan, Jabar memiliki karakteristik tanah yang gembur. Sehingga, sangat rawan mengalami gerakan tanah. Oleh karena itu, pihaknya pun telah melakukan antisipasi dengan menyampaikan laporan bulanan tentang antisipasi pergerakan tanah di Jabar kepada seluruh stakeholder terkait.

Hal itu, kata dia merupakan upaya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dalam satu tugas pokoknya memiliki tujuan mengurangi jatuhnya korban jiwa, harta benda serta dampak sosioekonomi akibat gerakan tanah. "Kami pun menerbitkan peta potensi rutin tiap bulan dan disampaikan kepada Kepala BNPB, serta Gubernur seluruh indonesia," ujar Rida pada Sosialisasi Potensi Kebencanaan Gerakan Tanah di Indonesia, yang diselenggarakan di Auditorium Geologi, Kota Bandung, Rabu (11/10).

Rida mengatakan, peta ini dibuat berdasarkan prakiraan curah hujan dari BMKG dan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah. Peta ini juga, disampaikan kepada masyarakan melalui situs PVMBG sehingga lebih siap dalam menghadapi bencana gerakan tanah.

Informasi peringatan dini gerakan tanah, kata dia, dibuat dalam bentuk Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah dan Banjir Bandang di seluruh Provinsi di Indonesia yang setiap bulan disampaikan kepada para gubernur dan para pemangku kepentingan yang lain. Sementara itu, pada kegiatan sosialisasi potensi kebencanaan gerakan tanah di Indonesia tersebut merupakan bagian dari upaya PVBMG Badan Geologi menginformasikan potensi pada para pemangku kepentingan.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dinas ESDM seluruh Indonesia, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia yang bertujuan menginformasikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gerakan tanah. Untuk informasi gerakan tanah bisa diunduh di www.vsi.esdm.go.id. Informasi kebencanaan geologi ini juga dapat diakses melalui aplikasi Magma Indonesia, sebuah aplikasi mobile pertama di dunia yang menyajikan informasi resmi kebencanaan geologi terintegrasi dalam satu jendela dan dapat diakses secara real-time.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement