REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pembangunan jalan tol Medan-Binjai hampir rampung. Jalan tol ini siap dioperasikan dan rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 15-16 Oktober mendatang.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan, jalan tol ini tinggal menunggu pembangunan untuk seksi Tanjung Mulia sepanjang 3,3 km selesai. Pembangunan tersebut belum dimulai karena terkendala pembebasan lahan yang disebabkan adanya tumpang tindih kepemilikan.
"Masih ada tumpang tindih masalah lahan, ada masyarakat yang telah lama mendiami kawasan itu, ada yang mengaku memiliki sertifikat tanah dan ada yang menggugat karena mengaku memiliki grant Sultan. Makanya sekarang ada tiga kepemilikan. Inilah yang sedang kami cari solusinya," kata Erry, Selasa (10/10).
Erry mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan masalah lahan ini dengan konsinyasi kepada pengadilan. Pembebasan lahan tersebut ditargetkan akan selesai pada Desember ini.
"Target kami Desember proses pembebasan lahan itu bisa selesai sehingga bisa dilanjutkan pembangunan," ujar dia.
Politikus Partai Nasdem ini mengatakan, secara umum, jalan tol Medan-Binjai telah siap untuk diresmikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk ruas Helvetia-Binjai sepanjang 10,6 km, lanjutnya, tinggal pembenahan dan penambahan pagar pembatas pengaman. Masih ada beberapa bagian yang kosong.
"Dengan dioperasikannya jalan tol Medan-Binjai ini, maka dapat menjadi jalur alternatif untuk mempersingkat jarak tempuh," kata Erry.