REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menjelang deklarasi dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil), DPC PKB Purwakarta mengeluarkan edaran baru. isinya, imbauan untuk mengganti nada sambung pribadi (NSP) ponsel yang menggunakan lagu Kang Dedi Mulyadi, yang dinyanyikan komedian ternama Sule.
Ketua DPC PKB Kabupaten Purwakarta, Neng Supartini, mengatakan bagi kader yang menggunakan NSP itu diharapkan diganti. Sebab, bila Ketua DPW PKB menelpon, khawatir akan jadi masalah mengingat saat ini PKB secara resmi sudah memberikan dukungannya kepada Emil.
"Masa, NSP-nya tentang Kang Dedi Mulyadi sedangkan partai mendukung Kang Emil," ujar Neng, sambil berseloroh di hadapan awak media, Senin (9/10).
Menurut Neng Supartini, ada sejumlah kadernya yang juga anggota DPRD menggunakan NSP yang dinyanyikan Sule tersebut. Karenanya, para kader itu harus segera mengganti NSP dengan lagu yang lebih netral lagi.
Penggunaan NSP dari Sule ini, lanjut Neng, tak hanya dipakai oleh politisi dan anggota dewan. Juga, mayoritas ASN dan warga Purwakarta juga mengaktifkan nada sambung ini di ponselnya masing-masing. Kondisi ini, mencerminkan rasa kekeluargaan serta dukungan untuk Bupati Dedi Mulyadi.
Akan tetapi, dengan adanya perhelatan Pilgub Jabar ini, situasinya akan berbeda. Terutama, saat PKB lebih memilih Ridwan Kamil ketimbang Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.
"Jadi, siapapun kader PKB harus tetap menghormati keputusan partai meskipun secara pribadi sudah sangat dekat dengan Pak Dedi Mulyadi," ujar Neng.
Jadi, lanjut Neng, sebelum deklarasi ini tercipta, sebaiknya kader-kader termasuk anggota fraksi PKB, segera mengganti nada dering tersebut. Supaya, jelas dia, tidak ada rasa canggung dengan yang lainnya.