Selasa 10 Oct 2017 01:15 WIB

Lima Daerah di Lampung Rawan Longsor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim penghujan mulai terjadi Oktober 2017 ini, wilayah Provinsi Lampung rawan bencana banjir dan longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung menyebutkan lima daerah potensi rawan longsor, bila hujan berlangsung lama.

Lima daerah tersebut berada di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamur, Pesawaran, dan Lampung Selatan. BPBD Lampung fokus memberikan perhatian khusus daerah tersebut karena wilayahnya yang berbukit dan rentan dengan tanah longsor saat hujan turun.

Menurut Sekretaris BPBD M Fadli, lima daerah tersebut selalu menjadi pusat perhatian lembaganya karena letak geografisnya yang berbukit, apabila musim hujan tiba potensi tanah longsor. "Daerah tersebut berada di perbukitan dan rawa," katanya, Senin (9/10).

Ia mengatakan selain lima daerah, pihaknya juga tetap memerhatikan daerah lain di Lampung yang rawan banjir. Lima daerah rawan longsor tersebut karena melintasi jalan lintas barat, bila terjadi longsor dapat menutup jalan arus lalu lintas antarprovinsi terputus.

BPBD provinsi dan kabupaten telah memiliki tim khusus yang siap terjun bila terjadi musibah tanah longsor atau banjir. Tim bekerja sama dengan Forum Siaga Bencana Alam yang di kabupaten/kota setempat. Forum tersebut terdiri dari berbagai sektor, seperti TNI, Polri, Dinas Kesehatan, rumah sakit, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Dinas Sosial.

BPBD berharap masyarakat segera melaporkan bila terjadi bencana banjir atau tanah longsor, supaya segera mendapat bantuan. Selain itu, tim juga bekerja sama dengan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) untuk berkomunikasi selama 24 jam.

Selain menyiapkan tenaga sukarelawan dan peralatan serta alat berat, tim juga siap menyalurkan bantuan ke tempat lokasi bencana. Bantuan bahan kebutuhan pokok tersebut tersedia di gudang logistik yang siap dikirim ke lokasi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement