Senin 09 Oct 2017 16:59 WIB

40 Titik Rawan Bencana di Kota Bogor

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor memotong pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat, Jum'at (30/10).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor memotong pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat, Jum'at (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memasuki musim penghujan, sebanyak 40 titik di Kota Bogor dinilai rawan bencana. Bencana yang patut diwaspadai tersebut meliputi banjir, pohon tumbang dan longsor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengungkapkan, pada Jumat (6/10) lalu, pihaknya telah mengumpulkan tim Search And Rescue (SAR) gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pemadam Kebakaran, TNI-Polri dan relawan untuk mewaspadai potensi bencana tersebut.

 

"Jadi kita sengaja mengumpulkan seluruh potensi SAR yang ada, agar dapat mengantisipasi segala kemungkinan jika terjadi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi, apalagi di musim penghujan," kata Kombes Pol Ulung, Senin (9/10).

 

Dari hasil pemetaan daerah titik-titik rawan bencana alam itu, dikatakan Ulung, ada sekitar 40 titik yang menjadi rawan bencana. Adapun empat titik rawan banjir berada di pinggiran sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung. Kemudian 16 titik rawan longsor tersebar di wilayah Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Tengah dan Tanah Sareal.

 

"Selain itu ada pula 20 titik rawan pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang khususnya di Jalan Raya Pajajaran Jalan Ahmad Yani dan seputaran jalur Sistem Satu Arah (SSA)," kata dia menjelaskan.

 

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, potensi terjadinya bencana di Kota Bogor dinilai cukup besar saat mulai memasuki musim pancaroba. Menurut dia, saat pergantian musim kemarau ke musim hujan memang sangat rawan terjadi bencana. Apalagi belakangan ini, kata dia, Kota Bogor kerap dilanda hujan lebat dengan disertai angin kencang dan juga petir.

 

"Beberapa hari ke belakang ada pohon tumbang dan longsor, beruntung tidak ada korban," kata dia.

 

Ganjar melanjutkan, Kota Bogor tergolong dalam daerah di luar Daerah Perkiraan Musim (DPM). Sehingga, potensi terjadinya bencana cukup besar. "Kota Bogor memiliki musim yang berbeda dengan daerah lain, di saat daerah lain di Jawab Barat sedang kekeringan, tapi di Kota Bogor malah hujan," ujar Ganjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement