REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan KH. Muchlis Muchsin selaku ketua Aliansi Santri, Pengasuh Pondok Pesantren dan Kyai (ASPEK) se-Madura dalam kunjungan kerjanya di Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep. Kepada Presiden, Kiai Muchlis menyempatkan menyampaikan aspirasi yang lahir dari sebagian besar warga dan tokoh Madura agar Jokowi mengijinkan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur 2018.
"Pak Jokowi, saya mewakili ASPEK Madura memohon kiranya bapak merestui dan mengijinkan Ibu Khofifah untuk maju di Pilkada Jatim", Ujar Kyai Muchlis Pengasuh Ponpes Al Anwar Bangkalan, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (8/10). Kiai Muchlis juga menyerahkan 1 bendel surat berisikan mandat 1000 tanda tangan Kiai, pengasuh pondok pesantren, pengasuh madrasah dan Guru ngaji serta tokoh Agama se-Madura kepada Jokowi.
"Mohon diterima ya pak, ini amanat surat dari para Kyai dan pengasuh pondok pesantren se-Madura yang dititipkan ke saya untuk disampaikan ke bapak," pinta Kiai Muchlis yang merupakan alumni Ponpes Sidogiri.
Momen penyerahan surat tersebut disambut senyum oleh Jokowi dan beberapa tokoh yang sedang mendampingi Presiden yaitu Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Yeni Wahid puteri Almarhum Gusdur dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Usai menerima surat dari Kiai Muchlis, Jokowi hanya sempat menyampaikan terima kasih. Dan kemudian meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanannya silaturahimnya ke Ponpes Al Amin, Sumenep.
Kunjungan kerja Jokowi di Ponpes Annuqayah dalam rangka menghadiri undangan dari Yeni Wahid selaku Direktur Wahid Foundation yang bekerja sama dengan UN Women dalam acara peringatan Hari Perdamaian Internasional 2017.