Jumat 06 Oct 2017 19:25 WIB

Ketua MPR: Pancasila Bukan Hafalan

Rep: Mursalind Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Foto: mpr
Ketua MPR Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan mengatakan Pancasila tidak hanya menjadi ritual atau hafalan semata bagi anak muda sekarang. Akan tetapi yang terkandung dalam Pancasila perlu dapat dipahami dan menjadi perilaku sehari-hari.

"Bagi anak muda sekarang jangan menjadikan Pancasila sebagai hafalan saja lima sila. Tetapi harus dipahami dan menjadi Pancasila perilaku," kata Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan di sela-sela memberikan kuliah umum di hadapan sejumlah mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Lampung, Jumat (6/10) petang.

Menurut dia, Pancasila di mata kaum muda sekarang masih baru sebatas hafalan dan retorika, belum pada penerapan sila-sila yang terkandung di dalamnya. Jiwa yang tertanam dalam Pancasila, kata dia, saling menghormati perbedaan bukan saling memendam kebencian.

Dalam kuliah umum bertema Tanggung jawab Negara dalam Membentuk Generasi Muda yang berkarakter Pancasila tersebut, mantan Menteri Kehutanan tersebut mengatakan, karakter dan nilai-nilai Pancasila yang tertanam di jiwa anak muda masih belum terlihat.

"Selama 19 tahun terakhir nilai-nilai Pancasila masih berjalan mundur. Seharusnya dengan perkembangan saat ini kita harus berjalan maju. Anak muda itu harus berkarakter," ujar Zulkifli yang juga kelahiran Lampung.

Pada sesi dialog, Ketua MPR Zulkifli Hasan sempat ditanya delapan orang mahasiswa dan mahasiswi. Menurut Muhammad Basri, mahasiswa FISIP Unila angkatan 2015, generasi muda sekarang mengenal Pancasila hanya dari media sosial dan berdasarkan asumsi-asumsi belaka. Apa yang salah dengan Pancasila sekarang ini? katanya bertanya.

Zulkifli menjawab, anak muda sekarang telah diliputi kemajuan ilmu dan teknologi, seharusnya lebih berjalan maju ke depan untuk menyelami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tetapi kenyataannya sejak 19 tahun terakhir malah berjalan mundur.

Generasi yang berkarakter Pancasila, menurut dia, terus melakukan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara. Bukan malah menyebarkan kebencian, penistaan terhadap agama, dan kesenjangan. Saling menghormati perbedaan masih sangat rentan bagi generasi sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement