Jumat 06 Oct 2017 10:13 WIB

Kadispar Badung Sebut 10 Hotel Terima Penundaan Wisman

Hotel di Bali (Ilustrasi)
Foto: Tripadvisor
Hotel di Bali (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANGUNPURA -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, I Made Badra mengakui ada sepuluh hotel yang menerima penundaan dari wisatawan mancanegara untuk menginap di hotel berbintang di daerah itu. "Penundaan ini karena pengaruh status Gunung Agung yang masuk level Awas. Sehingga ada beberapa tamu yang melakukan penundaan datang ke Bali khususnya Badung," ujar Badra saat dihubungi di Mangupura, Jumat (6/10).

Ia mengatakan, untuk presentasi jumlah wisatawan mancanegara yang menunda datang ke Badung masih didata ke masing-masing pemilik hotel. Mantan Kepala Dinas Perikanan Badung ini mengakui tamu-tamu yang melakukan cancellation untuk menginap di hotel di Badung bisa mencapai 50 hingga 100 kamar.

"Memang ada beberapa penundaan tamu yang menginap di sejumlah hotel di Badung, namun secara umum untuk kedatangan wisatawan ke sejumlah objek wisata hingga saat ini masih stabil," ujarnya.

Objek wisata yang ada di Badung saat ini masih menjadi primadona, seperti Pantai Kuta, Pantai Pandawa dan water sport yang ada di Tanjung Benoa, maupun desa wisata lainnya. Selain memiliki keindahan alamnya, Badung masih menjadi daya tarik wisatawan mancanegara karena memiliki adat, seni dan budaya yang adi luhung.

Ia mengharapkan status awas Gunung Agung tidak berdampak kepada pariwisata Bali umumnya dan Kabupaten Badung Khususnya, karena pemerintah daerah setempat menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara datang ke Badung menembus angka enam juta orang pada 2017.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan asosiasi perjalanan wisata atau Association of the Indonesian Tours and Travel (ASITA) di daerah itu agar untuk sementara waktu tidak menawarkan paket perjalanan wisata mendaki Gunung Agung. Dia mengimbau wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata tidak panik dengan naiknya status Gunung Agung dan tetap menikmati liburan di Bali.

"Saya mengharapkan stakeholder pariwisata dapat memberikan penjelasan yang baik kepada wisatawannya, bahwa pariwisata di Bali masih aman untuk dikunjungi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement