REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih mencari pelaku yang membunuh Nenek Maria Tanamal 75 tahun dengan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP). Wanita sebatang kara ini ditemukan tak bernyawa dengan mulut dilakban di rumahnya pada Selasa (3/10) malam.
"Jadi kemarin sudah dilakukan oleh TKP ke sana di lokasi di cluster itu di rumahnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (5/10).
Argo menuturkan, dalam olah TKP itu penyidik menyimpulkan ada beberapa harta banda milik Nenek Maria hilang. Di antara banda yang hilang itu handphone dan mobil yang sudah tidak ada di garasi. "Dan ini menjadi bagian untuk mencari pelakunya," ujar Argo.
Dari hasil olah TKP di Cluster Taman Sari, blok HN1, nomor 25, RT 03, RW 09, Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Maria diduga dibunuh oleh perampok yang kenal dengan kondisi rumah korban.
Hal itu kata Argo terlihat tidak adanya kerusakan di beberapa bagian pintu rumah korban. Oleh karena itulah polisi memeriksa saksi yang ada di sekitar rumah korban termasuk anak sulungnya.
"Semua orang yang ada di sana menjadi sasaran untuk penyelidikan," katanya. Argo enggan menduga-duga jika pelakunya masih orang dekat korban.
Selain oleh TKP dan memeriksa saksi, polisi juga melakukan autopsi jenazah Maria untuk melengkapi pemeriksaan. Pemeriksaan forensik itu dilakukan guna mencari tahu penyebab korban meninggal dunia. "Sedang kami autopsi, nanti hasilnya seperti apa dari dokter kami infokan," katanya.
Maria ditemukan tak bernyawa oleh putra sulungnya, Nicky Tanamal. Nicky datang ke rumah ibunda bersama kerabat dengan maksud untuk mengantarkan nasi rawon yang dipesan Maria.