REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Praktisi pariwisata Bali Wayan Puspa Negara mengatakan puluhan hotel di Pulau Dewata menerima penundaan bahkan ada pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara akibat dampak status level IV (Awas) Gunung Agung. "Pembatalan wisatawan asing (wisman) ke Bali telah menimbulkan kebingungan di kalangan pelaku industri pariwisata di Bali. Kami mendapat gambaran faktual tentang pembatalan wisatawan mancanegara itu," kata Puspa Negara di Denpasar, Rabu (4/10).
Menurut mantan anggota DPRD Badung itu, Bali masih sangat nyaman untuk dikunjungi wisman. "Tidak menakutkan sebagaimana yang banyak diberitakan saat ini. Jika Gunung Agung nantinya jadi erupsi, wilayah yang kena dampak hanya berada dalam radius 9 hingga 12 kilometer. Sementara masih sangat banyak destinasi wisata di Bali yang lokasinya aman untuk dikunjungi wisman," ujarnya.
Puspa Negara lebih lanjut mengatakan pemberitaan yang berlebihan perlu dikendalikan agar tidak berdampak jangka panjang terhadap pariwisata Pulau Dewata. Jika status Awas ini terus berkepanjangan dan tidak ada tanda-tanda evaluasi, ditambah pemberitaan yang tak terkendali, dalam jangka panjang dipastikan akan sangat berpengaruh pada penurunan kunjungan wisman ke Bali. Dia mengatakan, diyakini target kunjungan 5,5 juta wisman tahun 2017 ini tidak akan tercapai.
"Hal ini harus segera diantisipasi oleh pemangku kepentingan terutama pemerintah, dan industri pariwisata untuk menjadi garis terdepan mengkomunikasikan kepada dunia, bahwa Bali masih sangat nyaman untuk dikunjungi. Bahkan objek-objek wisata unggulan lokasinya sangat jauh dari Gunung Agung, terutama di delapan kabupaten dan kota di luar Karangasem," ujarnya.
Ia meminta pemerintah untuk secara periodik mengabarkan perkembangan kondisi Gunung Agung, dan memberikan pernyataan resmi bahwa Bali tetap nyaman dikunjungi Wisman.
"Pemberitaan secara periodik penting dilakukan segera oleh pemerintah daerah terkait luar biasanya pemberitaan tentang Gunung Agung yang menimbulkan dampak yang sudah mulai terasa, dimana telah terjadi penundaan bahkan pembatalan kunjungan Wisman ke Bali dalam jumlah yang semakin meningkat dari hari ke hari pasca ditetapkannya status Awas Gunung Agung sejak 22 September 2017," kata Puspa Negara.