REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pulau Jawa akan segera tersambung jalan tol mulai dari Jakarta hingga Banyuwangi. Ada tiga ruas terakhir yang saat ini tengah dalam proses lelang sepanjang 260 km.
Tiga ruas tol yang tengah masuk proses lelang saat ini adalah Probolinggo-Banyuwangi (170 km), Jakarta-Cikampek II Selatan (60 km), dan Serang-Panimbang (30 km). ''Sedang kita lelang ada tiga ruas. Sama availability payment (AP)-nya Serang-Panimbang,'' kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/9).
Ia berharap, tahun ini sudah ditandatangani untuk Probolinggo sama Jakarta-Cikampek. Menurut dia, Probolinggo-Banyuwangi merupakan ruas terakhir dari Tol Trans Jawa. Dia mengatakan, pemerintah akan mendorong pembangunan tol tersebut agar selesai 2019. ''Probolinggo-Banyuwangi terakhir di Trans Jawa,'' ujarnya.
Sementara, berdasarkan data BPJT, sejak Oktober 2014 hingga saat ini sudah ada 240 km jalan tol yang beroperasi. Tahun 2016 telah beroperasi174 km, dan ditambah 65 km dari Januari hingga September 2017. Selain itu, Herry menjelaskan total panjang tol akan bertambah tahun ini, mengingat beberapa ruang direncanakan mulai beroperasi dalam 3 bulan ke depan, dengan total 314 km. ''Panjang jalan tol yang beroperasi akan terus bertambah hingga akhir tahun ini menjadi total 555,2 km,'' ujarnya.
Beberapa ruas tol yang akan rampung tahun ini adalah September ini adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 2-6 (Parbarakan-Sei Rampah) 41,65 km, Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 (Helvetia-Binjai) 10,46 km, Palembang-Indralaya Seksi 1 (Palembang-Pamulutan) 7,75 km. Sisanya masing-masing pada bulan Oktober, November dan Desember.
Tahun depan, total panjang jalan tol yang dioperasikan Ditarget sepanjang 728,94 km, sedangkan pada 2019 sepanjang 564,43 km. Jika semua target tersebut dapat dicapai sesuai jadwal, ujarnya, maka pada Desember 2019, total panjang jalan tol yang beroperasi dari 2014-2019 adalah 1.854,5 km. ''Itu proses kita coba buat target, walaupun target besarnya kan 1.000 km sampai 2019. Agar terukur, kita buat per tahunnya seperti apa. Jadi ada yang bisa kita monitor, kalau melencengnya terlalu besar, kan susah juga,'' kata Herry.
Untuk Pendanaan, skema antara Pulau Jawa dan Sumatera pun berbeda. Untuk di Jawa, 70 persen berasal dari pinjaman sementara 30 persen dari equity. Kalau Sumatera, sekita 60 persen sampai 70 persen berasal dari modal sendiri, dan pinjaman mendapat porsi yang kecil. Total keseluruhan proyek untuk jalan tol hingga 2019 mencapai Rp 250 triliun. ''Sejauh ini berjalan, ditambah opsi pembiayaan lain, ada sekuritisasi project bond,'' ujarnya.