REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di kabupaten Karo, Sumatra Utara, terus menunjukkan aktivitas vulkanik setelah terakhir kali erupsi pada 2013 silam.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, sejak 2013 hingga hari ini, Sabtu (30/9), gunung tersebut tercatat telah erupsi sebanyak 2.314 kali.
"Hingga hari ini, erupsi tertinggi terjadi di tahun 2013 dengan tinggi kolom abu mencapai 11 kilometer," kata Armen, Sabtu (30/9).
Puluhan jiwa menjadi korban akibat terdampak aktivitas vulkanis gunung ini. Armen menyebutkan, sejak 2013, sebanyak 28 jiwa meninggal akibat terkena awan panas, lahar dan erupsi Sinabung.
Hingga saat ini, gunung Sinabung masih berada di level IV atau awas. Aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi dan sering terjadi.
"Sampai saat ini gempa-gempanya masih tinggi. Untuk magmanya naik ke permukaan sampai berbentuk kuba lava masih cukup tinggi. Potensi awan panas dan erupsinya juga masih cukup tinggi," ujar Armen.
Gunung Sinabung adalah gunung api strato tipe B atau sejarahnya tidak tercatat meletus sejak tahun 1600-an. Untuk pertama kalinya, setelah lebih dari 400 tahun, terjadi letusan freatik pada 27 Agustus 2010. Erupsi Sinabung pada 2010, berlangsung dari Agustus hingga September.
Pada tahun 2013, gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukan aktivitas vulkanisnya hingga sekarang. Sejak saat itu, gunung Sinabung diklarifikasikan ke dalam tipe A. Status Awas Sinabung pun ditetapkan sejak 2 Juni 2015 hingga kini.