Jumat 29 Sep 2017 23:34 WIB

Ragam Seni Budaya Meriahkan HUT Kabupaten Kuningan

Penampilan wayang ajen di festival pasar terapung, Kalimantan Selatan.
Foto: Kemenpar
Penampilan wayang ajen di festival pasar terapung, Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kementerian Pariwisata mendukung perayaan HUT Kabupaten Kuningan ke-519 yang akan berlangsung di Lapangan Bola Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 30 September esok sebagai upaya menggiatkan kegiatan pariwisata di daerah.

Dalam acara itu akan diisi dengan berbagai atraksi seni dan budaya dengan acara puncak pementasan Wayang Ajen.

Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ukus Kuswara mengatakan, berbagai sumber daya yang unik dan langka dapat dijadikan sebagai objek daya tarik wisata yang atraktif, reaktif, imajinatif, edukatif, rekreatif dan bahkan religius bagi para pengunjung wisata di Kabupaten Kuningan. Salah satu di antaranya adalah event peringatan Hari Jadi Kuningan yang digelar sebulan penuh dengan beragam acara.

 

"Ini juga untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia dengan motif wisata Budaya. Ini akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit di dunia yang berdaya saing," tambah Ukus Kuswara yang diamini Kabid Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan.

 

Ukus mengatakan, peringatan Hari Jadi Kuningan ke-519 ini dikemas menjadi media promosi daerah untuk lebih mengenalkan Kabupaten Kuningan di kancah regional dan international, sehingga berdampak kepada kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kuningan.

"Dampak lain adalah tumbuhnya beragam usaha ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata daerah yang berdampak meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat," tambah Ukus.

Sementara Wawan Gunawan mengatakan, pertunjukan Wayang Ajen yang sudah tampil di lebih dari 50 negara itu, akan mengusung berbagai pesan yang merupakan arahan dan gagasan kreatif Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang prioritas program Kementerian Pariwisata. Go digital, Homestay, dan Airline serta tiga kunci utama pariwisata 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas).

Serta juga rumus 3S (Solid, Speed, dan Smart) yang dikemas dalam wujud monolog dan dialog tokoh wayang oleh Ki Dalang Wawan Ajen secara luwes, dan mudah dipahami penonton.

Dalam pertunjukan wayang spektakuler yang sudah melanglang ke 51 negara ini, Ki Dalang Wawan Ajen juga akan menyajikan Lakon yang dikemas secara aktual dan mengangkat tema cerita tentang pentingnya sektor pariwisata untuk membangun tatanan dan kesejahteraan daerah dan masyarakat.

Wawan mengatakan, pertunjukan ini menerapkan konsep panggung dengan mengedepankan sentuhan teknologi modern dalam bentuk penataan panggung dan artistik, penataan multimedia, piranti digital, sound system dan tata cahaya sesuai kebutuhan panggung.

"Dalam penguatan pemeranan para pemain dan karakter tokoh wayang dan cerita lakon yang menambah semarak itulah ciri khas Wayang Ajen dengan menunjukan derajat pertunjukan wayang lebih modern dan kekinian," kata Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi acara ini dan terus mendorong penguatan atraksi budaya sebagai bagian dari pariwisata.  Semua yang berbau budaya, menurutnya, punya daya tarik tinggi untuk menyedot banyak wisatawan ke daerah.

“Di berbagai kesempatan saya selalu konsisten berpesar agar selalu lestarikan adat dan budaya lokal. Inilah yang akan membawa Indonesia terbang di era cultural industry atau creative industry. Semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement